5 Situs Loker Paling Banyak Dipakai Pengangguran di Indonesia Buat Cari Lowongan Kerja

Guideku.com - Kamu sedang mencari lowongan kerja? Jika benar, maka panduan situs lowongan kerja alias loker ini sangat bermanfaat buat kamu. Apa saja?

Berikut adalah rangkuman lima situs loker paling banyak dipakai para pengangguran untuk mencari lowongan kerja.

Kita semua tahu jika saat ini perkembangan teknologi sangat pesat telah memberikan kemudahan bagi masyarakat global dalam mengakses internet, termasuk mereka yang sedang mencari pekerjaan.

Baca Juga: Agrowisata Ini Tawarkan Sensasi Petik Semangka Kelas Premium, Punya Rasa Unik!

Di era kompetisi ketat dan standar perusahaan yang tinggi, banyak pencari kerja lebih memilih menggunakan situs lowongan kerja online.

Selain prosesnya yang lebih efisien, situs-situs tersebut menyediakan beragam opsi perusahaan dan posisi pekerjaan.

Menurut survei Populix bertajuk "Unveiling the Tech Revolution: How Technology Reshapes the Future of Work" pada Mei 2023, sebanyak 66% responden mencari informasi lowongan kerja melalui situs pencari kerja.

Baca Juga: Ranca Bentang Cihideung Villa Murah di Bandung Bikin Betah Staycation Bareng Keluarga, Fasilitasnya Manja Banget

Dalam konteks ini, Jobstreet menduduki peringkat teratas dengan 82% pengguna dari total responden, menjadikannya situs lowongan kerja paling populer di Indonesia.

LinkedIn menyusul sebagai situs multiperan, tidak hanya sebagai tempat mencari pekerjaan tetapi juga sebagai platform jaringan profesional terbesar di dunia, dengan 61% pengguna dari total responden.

Posisi ketiga dipegang oleh Jobs.id dengan 33% pengguna, menjadikannya salah satu situs lowongan kerja yang paling banyak digunakan.

Baca Juga: Bukan Soal Tahu Saja yang Terkenal, Sumedang Juga Punya 20 Destinasi Wisata Spot Keren yang Belum Banyak Diketahui

Survei melibatkan 1.014 responden secara keseluruhan, dengan sebagian besar berasal dari pulau Jawa (76%), diikuti oleh Sumatra (14%), dan 10% dari pulau lainnya.

Rentang usia responden didominasi oleh mereka yang berusia 17-25 tahun (51%), sementara kelompok usia 26-35 tahun menyumbang 33% dari total responden. (*)