Guideku.com - Kalau kamu mau wisata kuliner di Semarang, kamu bisa mencoba ke restoran yang menyajikan kuliner peranakan Tionghoa ini.
Nama restoran di Semarang ini adalah Semarang Restaurant Heritage Cuisine. Restoran ini sudah ada sejak 1990 dan mengklaim memiliki spesilisasi makanan kampung khas peranakan.
Pemilik Semarang Restaurant Heritage Cuisine adalah seorang lelaki keturunan etnis Tionghoa bernama Jongkie Tio.
Baca Juga: Canting Restaurant Review, Restoran Rooftop di Jogja yang Asyik!
Jongkie Tio mengaku sengaja membuka restoran yang menyajikan makanan khas Semarang sebagai upaya mengangkat makanan kampung ke ranah restoran.
Makanan khas Semarang yang disajikan di restoran ini beragam mulai dari Lumpia, Kroket, Lontong Cap Go Meh, Nasi Langgi, Bistik Jawa, hingga Es Cao.
Seperti dilansir dari Suara.com, Jongkie mengatakan bahwa kuliner di Indonesia itu hampir 75 persen terpengaruh dari Cina, karena (warga Cina) sudah ada di sini sejak tahun 400.
Baca Juga: 5 Kuliner Khas Kota Malang yang Rugi Kalau Kamu Nggak Coba
Salah satu makanan favorit di restoran ini adalah Lontoh Cap Go Meh. Hidangan tersebut berisi potongan lontong, opor ayam suwir, sayur buncis, dan telur.
Rasa Lontoh Cap Go Meh akan makin gurih jika diberi taburan serundeng, sambal dan rebung. Jongkie juga mengungkapkan, ada pembeda antara Lontong Cap Go Meh dengan opor ayam biasa.
Bedanya Lontong Cap Go Meh dengan opor ayam biasa adalah docang atau parutan kelapa dan kedelai yang dikukus, abing atau campuran kelapa parut dan gula jawa, serta bubuk kedelai.
Baca Juga: Sade Tropical Kitchen Jogja Review, Ini Menu dan Harganya!
"Jika sudah ada tiga komposisi ini, sudah sah dinamakan Lontong Cap Go Meh,” imbuh Jongkie.
Sedangkan Nasi Langgi merupakan menu nasi yang diolah dengan bahan rempah, santan dan asam Jawa. Menu ini disajikan dengan lauk, seperti telur dadar, bistik, tempe orek, serundeng dan mentimun.
Jongkie mengatakan bahwa ini merupakan makanan Jawa pada umumnya yang dipresentasikan untuk orang Belanda (ekspatriat).
Baca Juga: Cafe Kapitoo Toraja, Sensasi Minum Kopi Toraja di Atas Awan
Baik Lontong Cap Go Meh maupun Nasi Langgi, dipresentasikan dengan bahan campuran yang bisa mencapai 12 campur. Lontong Cap Go Meh dan Nasi Langgi porsinya besar dan akan lebih nikmat jika makan dengan metode diaduk bersama.
Tidak hanya menyajikan menu makanan besar, Semarang Restaurant Heritage Cuisine juga menyajikan makanan pendamping, seperti kroket, lumpia, es rujak dan es cao.
Jongkie mengklaim kroket yang ia sajikan mempunyai cita rasa Belanda yang original tanpa campuran kentang. Kroket dibuat dari daging ayam, keju, dan susu yang kemudian digoreng setelah dilapisi telur dan tepung roti.
Sementara Lumpia Semarang di Semarang Restaurant Heritage Cuisine juga sangat khas. Aroma khas rebung tercium samar meski disajikan berlimpah.
Jongkie menambahkan bahwa dia tidak asal memilih rebung, dia memakai jenis tertentu. Saat dimasak harus diperas dan dicampur bambu betung.
Restoran dengan nuansa tempo dulu ini banyak digemari oleh banyak wisatawan, dari anak-anak hingga orang tua. Di sini kamu juga dapat belajar sejarah lewat foto-foto yang dipajang di dalam restoran.
Semarang Restaurant Heritage Cuisine buka setiap hari dari pukul 09.30 WIB, beragam menu atau kuliner peranakan yang disajikan Semarang Restaurant Cuisine Heritage ini dipatok dengan harga rata-rata Rp 35 ribu.
Itulah Semarang Restaurant Heritage Cuisine yang merupakan salah satu restoran yang menyajikan kuliner peranakan Tionghoa di Semarang.
SUARA.com/Risna Halidi
Artikel ini sudah dimuat di SUARA.com dengan judul: Nikmati Eksotisme Kota Semarang Lewat Kuliner Peranakan