Food
Menilik Kisah Kompetisi Barista, 'Peran Barista Cuma 10 Persen'
Ada perjalanan berliku di baliknya.
Dany Garjito | Amertiya Saraswati

Guideku.com - Tak hanya sekadar membuat kopi dan menyajikannya kepada panel juri, ternyata ada proses panjang di balik kesuksesan seorang barista di sebuah kompetisi.
Duduk bersama Fakhri Ramadhan atau yang akrab disapa dengan Puk, tim Guideku.com mendengar bagaimana kisah Fakhri dalam mempersiapkan dirinya mengikuti kompetisi.
Baca Juga
Wanita Ini Ungkap Aktivitas Siapkan Bekal Sebelum Subuh, Publik: Ibu-ibu Strong
Keluarga Kecil Makan Bersama di KFC, Interaksi Ayah pada Anak Bikin Publik Terharu
Memikat, Ada Pameran yang Menampilkan Makhluk Hybrid di ArtScience Museum Singapura
Tak Ada Pelanggan hingga Jam 12 Malam, Pria Ini Prihatin Lihat Pedagang Nasi Goreng Makan Jualannya Sendiri
4 Rekomendasi Hotel Terbaik di Bali, Cocok Untuk Healing Enggak Bikin Kantong Jebol
Perlu diketahui, Fakhri adalah salah satu finalis dalam lomba Jogja Brews Championship sekaligus barista di Tekoff Cafe.

Apa yang disajikan tidaklah sama
Di awal percakapan mengenai kompetisi barista, kami diberitahu bahwa apa yang disajikan di kompetisi dengan apa yang disajikan di kafe sangat jauh berbeda.
Kafe memiliki standar mereka sendiri, sementara di kompetisi, barista akan diuji ide dan kemampuannya dalam menyeduh kopi.
BACA JUGA: Dari Skripsi Turun ke Kopi, Kisah Unik Mahasiswa UGM Jadi Barista
''Ketika mau ikut kompetisi, paling nggak aku latihan tiga minggu walau kadang nggak terlalu rutin. Dan pernah tuh di minggu terakhir, aku harus ganti materi, harus ganti kopi,'' kata Fakhri tentang pengalamannya ikut kompetisi.
Dari sana, kami pun tahu bahwa kompetisi kopi benar-benar merupakan sesuatu yang harus dipersiapkan dengan matang. Di sinilah, ide-ide baru dan kemampuan para barista akan ditantang.

''Aku berhasil nggak cuma karena aku''
Mengikuti kompetisi barista membutuhkan kerjasama dengan coach dan roaster sebagai orang yang memanggang beans atau biji kopi yang digunakan.
''Kalau dalam kompetisi, hampir pasti nggak ada orang yang pakai beans komersil karena beberapa nyari treatment khusus,'' jelas Fakhri. ''Biji kopi di hari kompetisi harus memunculkan karakter yang maksimal di hadapan juri.''
Tidak hanya dengan roaster saja, Fakhri pun ikut menjelaskan konsep segitiga terbalik di dalam dunia kopi.