Menilik Kisah Kompetisi Barista, 'Peran Barista Cuma 10 Persen'

Ada perjalanan berliku di baliknya.

Dany Garjito | Amertiya Saraswati
Jum'at, 14 Desember 2018 | 08:15 WIB
Fakhri Ramadhan, Barista di Tekoff Cafe (Guideku.com/Amertiya)

Fakhri Ramadhan, Barista di Tekoff Cafe (Guideku.com/Amertiya)

Guideku.com - Tak hanya sekadar membuat kopi dan menyajikannya kepada panel juri, ternyata ada proses panjang di balik kesuksesan seorang barista di sebuah kompetisi.

Duduk bersama Fakhri Ramadhan atau yang akrab disapa dengan Puk, tim Guideku.com mendengar bagaimana kisah Fakhri dalam mempersiapkan dirinya mengikuti kompetisi.

Perlu diketahui, Fakhri adalah salah satu finalis dalam lomba Jogja Brews Championship sekaligus barista di Tekoff Cafe.

Baca Juga: Pusat Kuliner Pluit Terancam Batal, Ini Penyebabnya

Lika-Liku Kompetisi Barista (Guideku.com/Amertiya)
Lika-Liku Kompetisi Barista (Guideku.com/Amertiya)

Apa yang disajikan tidaklah sama

Di awal percakapan mengenai kompetisi barista, kami diberitahu bahwa apa yang disajikan di kompetisi dengan apa yang disajikan di kafe sangat jauh berbeda.

Kafe memiliki standar mereka sendiri, sementara di kompetisi, barista akan diuji ide dan kemampuannya dalam menyeduh kopi.

Baca Juga: Asmara Bersemi di Negeri Merlion: 'Dia Cinta Pandangan Pertamaku'

BACA JUGA: Dari Skripsi Turun ke Kopi, Kisah Unik Mahasiswa UGM Jadi Barista

''Ketika mau ikut kompetisi, paling nggak aku latihan tiga minggu walau kadang nggak terlalu rutin. Dan pernah tuh di minggu terakhir, aku harus ganti materi, harus ganti kopi,'' kata Fakhri tentang pengalamannya ikut kompetisi.

Dari sana, kami pun tahu bahwa kompetisi kopi benar-benar merupakan sesuatu yang harus dipersiapkan dengan matang. Di sinilah, ide-ide baru dan kemampuan para barista akan ditantang.

Baca Juga: Dilapisi Berlian, Inikah Penampakan Pesawat Termegah di Dunia?

Lika-Liku Kompetisi Barista (Guideku.com/Amertiya)
Lika-Liku Kompetisi Barista (Guideku.com/Amertiya)

''Aku berhasil nggak cuma karena aku''

Mengikuti kompetisi barista membutuhkan kerjasama dengan coach dan roaster sebagai orang yang memanggang beans atau biji kopi yang digunakan.

''Kalau dalam kompetisi, hampir pasti nggak ada orang yang pakai beans komersil karena beberapa nyari treatment khusus,'' jelas Fakhri. ''Biji kopi di hari kompetisi harus memunculkan karakter yang maksimal di hadapan juri.''

Baca Juga: Pulang Hidup-Hidup, Ini Kisah Antropolog Kunjungi Pulau Sentinel

Tidak hanya dengan roaster saja, Fakhri pun ikut menjelaskan konsep segitiga terbalik di dalam dunia kopi.

Berita Terkait TERKINI
Rasa keju gurih yang kuat dari kue ini membuat kastengel menjadi favorit banyak orang, terutama untuk menyambut Idul Fit...
food | 11:00 WIB
Tak harus jauh-jauh ke Solo, bikin es teh kampul sendiri di rumah, yuk!...
food | 11:40 WIB
Supaya hidangan opor ayam tidak cepat basi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan....
food | 12:20 WIB
Coba bikin spaghetti yang lezat di rumah, yuk!...
food | 14:37 WIB
Mulai dari aneka kolak hingga gorengan, berikut deretan ide menu takjil Ramadan....
food | 15:52 WIB
Simak resep ayam kukus jahe di bawah ini!...
food | 15:29 WIB
Berikut resep kimbap sederhana yang bisa jadi pilihan menu buka puasa....
food | 11:26 WIB
Berbuka puasa hendaknya tidak hanya dengan minuman yang menyegarkan, tetapi juga tetap sehat....
food | 10:34 WIB
Mitos atau fakta? Benarkan nasi beku lebih sehat untuk dikonsumsi penderita diabetes?...
food | 17:17 WIB
Berikut resep dan cara membuat makanan khas Thailand, mango sticy rice....
food | 14:22 WIB
Tampilkan lebih banyak