Guideku.com - Makanan khas Banjar, Kalimantan Selatan ini bernama iwak pakasam. Masyarakat setempat juga kerap menyebutnya sebagai iwak basamu.
Untuk mengolahnya, terlebih dahulu iwak pakasam akan melalui proses pengawetan sebelum dimasak dan dikonsumsi.
Kuliner khas ini biasanya terbuat dari ikan air tawar macam seluang, sepat, pepuyu, magki, puyau hingga haruan (gabus).
Baca Juga: Harga Tiket Pesawat Melambung Tinggi, 127 Ribu Orang Kirim Petisi
Langkah pertama untuk mengolah iwak pakasam, yakni dengan membersihkan ikan dan melumurinya dengan garam maupun beras yang sudah ditumbuk kasar, masyarakat Banjar menyebutnya samu.
Setelahnya masukkan ikan ke dalam tempat tertutup dan diamkan selama beberapa waktu.
Baca Juga: Bikin Syahdu Penerbangan, Garuda Indonesia Live Music di Pesawat
Lama pengawetannya pun bergantung selera, bisa memakan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.
Konon, semakin lama diawetkan, semakin asin dan lezat pula cita rasa iwak pakasam, terlebih jika dibungkus mengenakan daun pisang.
Setelah ikan pakasam selesai diawetkan, bau asam nan cenderung tengik akan meruap.
Baca Juga: Floyd Mayweather : Kalau Liburan 30 Hari, Gue Bawa 30 Arloji Mewah
Masyarakat Banjar kemudian biasa memasak ikan ini bersama bawang goreng.
Jika kita menyambangi pasar-pasar di Kalimantan Selatan, dapat kita temukan dua macam ikan pakasam yang dijajakan di pasaran, masing-masing dalam keadaan basah dan kering.
Baca Juga: Berasa di Zaman Renaissance, Sensasi Berendam di Saturnia Italia