Guideku.com - Baru-baru ini Dewi Sukarno, mantan istri Ir. Soekarno jadi perbincangan hangat di media sosial setelah mengunggah video di Youtube soal kuliner boba.
Usut punya usut, Dewi Sukarno ternyata seorang youtuber. Lewat akun dengan nama Lady. Dewi Channel, pemilik nama lengkap Ratna Sari Dewi Sukarno ini kerap mengunggah aktivitasnya, termasuk kulineran.
Menariknya, dalam postingan videonya saat mencoba boba, Dewi Sukarno sempat menyebut boba sama dengan cendol. Pernyataan ini pun langsung menjadi sorotan netizen.
Baca Juga: Miris, Perempuan Asia Ini Kena Diskriminasi saat Beli Boba di New York
Hal ini diketahui dari postingan akun instagram @lets.talkandenjoy yang mengunggah beberapa postingan berupa layar tangkap konten video youtube Dewi Sukarno soal boba dan cendol ini.
Menurut Dewi, ia pernah mencoba kuliner boba berpuluh-puluh tahun yang lalu.
"Sebenarnya, aku sering minum boba di Indonesia 60 tahun yang lalu," ujar Dewi di videonya.
Baca Juga: Niat Bikin Boba Malah Jadi Cilok, Netizen: Sekali Sedot Langsung Keselek!
Ia pun menambahkan, boba yang kini tengah digandrungi oleh orang Jepang, sebenarnya hanya meniru minuman yang ada di Indonesia.
"Menurutku, boba yang lagi nge-tren di Jepang sekarang itu cuma meniru minuman yang di Indonesia, bernama cendol," sambung Dewi.
Meskipun ia belum pernah mencoba boba Jepang, Dewi mantap menyebut bahwa boba memiliki bentuk yang begitu mirip dengan cendol Indonesia.
Baca Juga: Bobakao, Minuman Boba dan Toast Enak di Solo
Tak hanya cendol, Bu Dewi juga menyebut boba mirip dengan biji salak atau yang karib disebut cenil atau candil di pulau Jawa.
Mengetahui pernyataan Ibu Dewi ini, netizen pun lantas buru-buru memberikan respon beragam.
Beberapa netizen mengamini bahwa boba mirip dengan cendol, lebih tepatnya versi mewah cendol.
"Tiger sugar aja rasanya kayak cendol kok," tulis seorang netizen.
"Induk boba adalah cendol! Wow Indonesia visioner sekali rupanya!" imbuh netizen lain.
"Maka dari itu gue ngga mau minum boba," sambung netizen lainnya.
Bagaimana? Kalian setuju tidak dengan pernyataan Bu Dewi Sukarno?