Guideku.com - Maharaja Madho Singh I tak pernah berniat membangun Jal Mahal sebagai sebuah istana.
Istana megah di tengah danau ini semula hanyalah pondok bagi sang raja dan rombongan tamunya kala singgah dan berburu bebek di sekitar Danau Man Sagar.
Seperti bangunan-bangunan di Rajhastan pada umumnya, Jal Mahal dibangun dengan gaya simetris Rajput klasik.
Baca Juga: Belajar dari Gempa Lombok, Ini 7 Tips Hadapi Gempa saat Traveling
Dinding-dindingnya terbentuk dari batu pasir berwarna cerah, amat kontras dengan permukaan danau nan biru. Sementara dedaunan hijau tumbuh lebat di pekarangan istana.
Pemandangan megah ini menjadikan Jal Mahal sebagai salah satu monumen yang paling banyak diabadikan oleh para wisatawan kala berkunjung ke Jaipur.
Baca Juga: Mengenal Beragam Profesi di Jepang Melalui Boneka Hakata
Berjarak 4 km dari pusat kota, Jal Mahal menjelma oase di tengah padatnya pemukiman kota Jaipur.
Satu tingkat bangunannya yang tampak berdiri di atas permukaan air merupakan lantai teratas Istana ini. Sementara empat tingkat bangunan di bawahnya terendam di dalam danau.
Konon, dinding bebatuan Jal Mahal yang terbuat dari mortar kapur nan padat dirancang khusus demi mencegah rembesan jutaan liter air selama lebih dari 250 tahun.
Baca Juga: Bermalam ala Indian di Glamping The Highland Park Resort Bogor
Tentu, kecanggihan desain dan teknologi Istana Air berbanding lurus dengan keindahan tampilan luarnya.
Tak hanya terlihat megah saat siang hari, keeksotisan Jal Mahal kian terpancar kala lampu sorot berwarna kuning dan pendaran rembulan turut menyelimuti Istana Air di malam hari.
Beberapa tahun terakhir, tersiar kabar otoritas setempat berencana mengubah Jal Mahal menjadi sebuah restoran.
Baca Juga: Sensasi Makan ala Artis Bollywood di Taj Indian Kitchen Yogya