Guideku.com - Selama ini, pengetahuan kita soal objek wisata di Mesir mungkin terbatas pada Piramida Giza, The Great Sphinx, dan Valley of the Kings yang memang sudah mendunia.
Namun, baru-baru ini, Mesir menambah daftar lokasi yang bisa kamu datangi saat berwisata ke sana.
Terletak di area pekuburan Saqqara, dekat dengan Giza, makam kuno ini sebenarnya sudah ditemukan sejak tahun 1940-an oleh Zaki Saad.
Baca Juga: Changi Airport Jadi Juara Bertahan Bandara Terbaik di Asia 2018
Uniknya, makam berumur 4.000 tahun ini bukanlah makam para raja Mesir seperti yang ada di Piramida Giza atau Valley of the Kings.
Mau tahu apa saja fakta-fakta tentang makam berumur 4.000 tahun ini?
Makam milik seorang pejabat penting
Baca Juga: Berburu Ikan Langka di Pelabuhan Ikan Katahara Jepang
Makam ini ternyata adalah makan seorang pejabat bernama Mehu, yang saat itu bekerja untuk Raja Pepi, raja pertama dari dinasti keenam dalam sejarah Mesir Kuno.
Yang istimewa, Mehu ini rupanya adalah seorang pejabat yang memiliki 48 gelar. Banyak banget, kan?
Ke-48 gelar ini terpahat pada dinding yang ada di ruang makam milik Mehu.
Baca Juga: Buah Baby Kiwi Lagi Hits di Inggris, Seperti Apa Sih Rasanya?
Beberapa gelar yang disandangnya adalah sebagai perdana menteri, kepala hakim, hingga juru tulis dokumen kerajaan.
Anggota keluarga Mehu juga sama berbakatnya
Selain Mehu, makam ini juga menjadi tempat bersemayam anak lelakinya, Meren Ra, dan cucunya, Heteb Kha.
Baca Juga: Bermalam di Pripyat, Sensasi Menginap di Kota Mati Chernobyl
Nggak kalah dengan Mehu, Meren Ra juga memiliki 23 gelar untuk dirinya sendiri.
Sementara itu, Heteb Kha memiliki 11 gelar, salah satu di antaranya sebagai kepala pengurus kerajaan.
Pantas saja keluarga ini sampai mendapat kompleks makam mereka sendiri, ya.
Makam ini beda dari makam-makam yang lain
Selain makam milik Mehu dan keluarga, tentu saja ada makam-makam lain yang tersebar di area pekuburan ini.
Namun, jika dibandingkan, warna-warni pada pahatan dan lukisan yang ada di dinding makam Mehu rupanya masih terlihat mencolok dan belum pudar.
Tidak hanya itu, lukisan di makam ini juga menggambarkan bagaimana masyarakat di Mesir Kuno zaman itu berburu dan memancing.
Ada juga yang menggambarkan sebuah perayaan yang dimeriahkan dengan tarian akrobatik.
Menurut para ahli, gambaran-gambaran semacam ini belum pernah ditemukan di makam-makam lainnya, lho.
Alasan di balik pembukaan makam ini
Butuh waktu cukup lama bagi pemerintah Mesir untuk menjadikan makam ini sebagai salah satu tujuan wisata yang dapat dikonsumsi publik.
Nyaris 80 tahun setelah penemuannya, baru sekarang makam ini bisa dikunjungi oleh para turis.
Rupanya, hal ini disebabkan oleh menurunnya jumlah wisatawan yang datang ke Mesir.
Dengan segala macam keunikannya, pemerintah Mesir berharap agar makam milik Mehu ini bisa menjadi atraksi wisata baru di Mesir.
Tertarik untuk datang kemari?