Travel
Pulau Sentinel, Datang Tak Disambut, Pulang Nyawa Melayang
Apa pun yang terjadi, jangan sampai menginjakkan kaki di pulau ini, ya!
Dany Garjito | Amertiya Saraswati

Guideku.com - Menjadi bagian dari Kepulauan Andaman tak lantas membuat Pulau Sentinel Utara ini bisa dikunjungi turis. Alih-alih, pulau kecil yang masih termasuk ke dalam wilayah negara India ini malah menyimpan maut.
Dikelilingi karang-karang tajam dan hutan yang menyelimuti nyaris seluruh area pulau, tempat ini adalah tempat tinggal bagi suku Sentinel sejak 60.000 tahun lalu.
Baca Juga
Selama puluhan ribu tahun itu jugalah, pulau ini tidak tersentuh kontak dari dunia luar. Pasalnya, siapa pun yang mencoba mendekati pulau ini akan berakhir menemui maut akibat diserang penduduk asli Pulau Sentinel.
Bahkan, pemerintah India pun sudah menyerah untuk berkomunikasi dengan mereka.

Kengerian pulau ini dibuktikan saat gempa bumi dan tsunami yang meluluhlantakkan area kepulauan Andaman terjadi di tahun 2004.
Saat itu, pemerintah India datang menggunakan helikopter dengan maksud memberikan bantuan. Namun, alih-alih mendarat, mereka malah diserang oleh serbuan anak panah, tombak, dan bebatuan.
Yang lebih seram, pada tahun 2006, ada sepasang nelayan India yang nekat melanggar aturan pemerintah untuk tidak mendekati Pulau Sentinel Utara.
Kedua nelayan itu, Sunder Raj dan Pandit Tiwari, nekat mengunjungi area Pulau Sentinel Utara demi mencari kepiting.
Nahas, kapal yang mereka gunakan malah berakhir terdampar di pesisir Pulau Sentinel. Tanpa basa-basi, suku Sentinel pun langsung menyerang dan membunuh kedua nelayan tersebut.
Mirisnya lagi, usaha pemerintah India untuk mengambil jenazah kedua nelayan ini juga digagalkan oleh serangan anak panah ke arah helikopter yang digunakan.

Meski membunuh merupakan tindak kejahatan yang seharusnya diadili, pemerintah India membuat pengecualian bagi suku Sentinel karena mereka benar-benar tidak bisa diajak berkomunikasi.
Hingga saat ini, tidak banyak yang bisa kita ketahui soal misteri para penduduk Pulau Sentinel.
Pemerintah mengestimasi bahwa pulau ini memiliki populasi sekitar 50 hingga 500-an orang.
Sementara itu, para ahli memperkirakan bahwa senjata yang mereka miliki kemungkinan terbuat dari bangkai-bangkai kapal karam yang terbawa hingga ke pesisir pulau.
Intinya, apa pun yang terjadi, jangan sampai kamu menginjakkan kaki di pulau ini ya, travelers!