Travel
Kabar Baik Bagi Traveler, Perbatasan Ethiopia dan Eritrea Dibuka
Akhirnya setelah puluhan tahun, perbatasan keduanya dibuka kembali.
Dany Garjito | Aditya Prasanda

Guideku.com - Puluhan tahun pasca kecamuk perang meletus tahun 1998 dan berakhir tahun 2000, konflik antara Ethiopia dan Eritrea tak sepenuhnya reda.
Keduanya belum sepenuhnya bersepakat menandatangani perjanjian damai. Sementara jalur perbatasan antara kedua negara tetap ditutup.
Baca Juga
20 tahun pasca konflik tak berkesudahan itu, keduanya akhirnya menoktahkan perjanjian damai dan menyusun kembali kesepakatan dagang dan geopolitik di kawasan strategis yang membentang sepanjang Laut Merah tersebut.
Strategis, sebab jalur perbatasan Ethiopia dan Eritrea merupakan salah satu rute pelayaran tersibuk yang menghubungkan Asia dan Eropa.

Jalur perlintasan itu tepatnya berada di Zalambessa dan Serha di bagian barat, Ethiophia, Bure dan Debar Sima, serta Eritrea di bagian timur.
Pembukaan perbatasan ini disinyalir akan sangat menguntungkan para wisatawan yang hendak melakukan tur wisata Eritrea-Ethiopia yang menjajakan beragam destinasi wisata menakjubkan khas perkotaan Afrika nan padat.
Sebab dahulu, taklah mudah mengakses jalur perbatasan di antara kedua negara.
Bahkan wisatawan yang mengajukan visa langsung dari Ethiopia menuju Eritrea dapat ditolak begitu saja.

''Tidak mudah memiliki visa turis ke Eritrea. Jika kendala ini berlarut-larut tidak diatasi, wilayah perbatasan kedua negara tidak akan dipadati wisatawan,'' ungkap Matt Phillips, pakar Afrika, seperti dikutip Guideku.com dari Lonely Planet.
Beruntung hari ini, pemerintah setempat mulai melonggarkan akses nan rumit tersebut.