Guideku.com - Tepat pada hari Kamis (11/10/18) gempa bumi berkekuatan 6,4 skala richter terjadi di wilayah Situbondo, Jawa Timur pada pukul 01.44 WIB.
Tak hanya wilayah Jawa Timur, gempa bumi Situbondo juga dirasakan hingga Denpasar, Bali.
Sejumlah gempa bumi terjadi beberapa waktu terakhir di Indonesia.
Baca Juga: Paksa Gajah Menyelam, Kebun Binatang Ini Dikecam Netizen
Bukan tanpa sebab, gempa bumi di Indonesia ini terjadi karena beberapa faktor.
Lalu faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya gempa bumi di Indonesia?
Yuk, cek info lengkap 5 fakta mengapa di Indonesia sering terjadi gempa bumi yang telah dirangkum Guideku.com dari berbagai sumber berikut ini.
Baca Juga: Pulau Tak Berpenghuni di NTB ini Tawarkan Panorama Surgawi
1. Banyaknya gunung berapi di Indonesia
FYI, ternyata Indonesia ini terletak di wilayah Sabuk Alpine.
Sabuk Alpine inilah yang menggambarkan banyaknya gunung berapi tidak aktif maupun aktif di Indonesia.
Baca Juga: Potret Cassandra Lee di Nusa Penida Bali nan Menakjubkan
Biasanya ketika gunung berapi meletus, wilayah sekitarnya akan turut merasakan gempa bumi.
Gempa bumi ini juga dipengaruhi besar atau kecilnya sebuah letusan.
2. Patahan Semangko yang jadi pertemuan dua lempeng benua besar di Indonesia
Baca Juga: Bosan Tunggu Waktu Transit? Yuk Coba Manfaatkan Stopover Dubai!
Faktanya, Patahan Semangko ini terletak di wilayah Provinsi Sumatera Barat.
Patahan ini merupakan tempat bertemunya dua lempeng benua besar, yaitu lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia.
Nah, tak jauh dari pertemuan lempeng terdapat sebuah sesar Mentawai di mana ketiganya merupakan wilayah seismik yang aktif.
3. Kawasan Ring of Fire
Sebutan ini muncul untuk daerah yang kerap kali mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi aktif.
Berbentuk mirip tapal kuda, wilayah yang tergolong dalam kategori Ring of Fire ini memiliki panjang kurang lebih 40.000 meter.
Nah, setidaknya 90 persen gempa bumi yang terjadi di dunia, 81 persennya dialami oleh wilayah Ring of Fire. Salah satunya yaitu Indonesia.
4. Wilayah yang jadi pertemuan tiga lempeng
Indonesia memiliki lempeng Pasifik, Indo-Australia dan Eurasia yang mengelilingi Indonesia. Biasanya gempa bumi ini terjadi ketika sebuah lempeng pecah dan bergeser.
Tak menutup kemungkinan, tumpukan lempeng tersebut mampu berakibat munculnya fenomena tsunami usai gempa.
Salah satu contohnya, seperti tsunami dan gempa yang terjadi di Aceh pada 2004.
5. Memiliki persebaran sesar paling aktif
Ya, tak bisa dipungkiri lagi nih, travelers kalau Indonesia sangat sering terjadi gempa bumi.
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, pertemuan lempeng pasifik, Indo-Australia dan Lempeng Eurasia ini menjadi penyebab seringnya gempa bumi di Indonesia.
Nah, dari pertemuan ketiga lempeng tersebut, terdapat enam pertemuan yang tergolong aktif.
Pergerakan inilah yang kemudian akan meningkatkan potensi gempa bumi dengan kekuatan besar.
Nah, itu tadi 5 fakta mengapa di Indonesia sering terjadi gempa bumi. Sekarang travelers sudah tahu kan? Semoga bermanfaat ya!