Guideku.com - Di tengah gemerlapnya kehidupan dan modernitas yang ditawarkan Singapura, satu-satunya kawasan yang tersisa di negara itu mencoba bertahan dari gempuran zaman.
Kawasan tersebut Kampung Lorong Buangkok.
Berdiri sejak tahun 1956, mulanya kampung ini hanyalah tanah lapang milik seorang pedagang obat tradisional asal Cina, Sng Teow Koon.
Baca Juga: Yuk, Tengok Perjuangan Para Pahlawan di Museum 10 November
Beberapa rumah pun dibangun ditempati keluarga Sng Teow Koon beserta istri, dan keturunannya.
Waktu berjalan, tanah luas di perkampungan tersebut akhirnya diwariskan pada anak-anaknya hingga akhirnya dikenal hari ini sebagai Kampung Lorong Buangkok.
Keberadaannya yang dipagari gedung-gedung pencakar langit Singapura, membuat tidak sedikit wisatawan berdecak kagum bagaimana kampung tradisional ini dapat bertahan tahun demi tahun dari azas pembangunanisme Singapura yang sangat masif?
Baca Juga: Vakansi ke Jepara, Mencicipi Segarnya Gempol Pleret nan Hakiki
Hari ini Kampung Lorong Buangkok dihuni 30 keluarga dengan beragam latar etnis dan agama.
Disana, 28 rumah masih berdiri tegak dan modernitas sama sekali tak menyentuh kehidupan warga Kampung Lorong Buangkok.
Boleh dibilang, kampung ini merupakan satu-satunya perkampungan yang masih tersisa di Singapura.
Baca Juga: Pulang Kampung, Sherina Munaf Pamerkan Keindahan Sumatera Barat
Memasuki Kampung Lorong Buangkok, kita akan menemukan deretan perumahan, warung dan sebuah masjid.