Gunung Merapi Erupsi, Kubah Lava Terus Tumbuh

Masyarakat diminta tetap tenang.

Dany Garjito | Amertiya Saraswati
Senin, 26 November 2018 | 14:30 WIB
Status Waspada Gunung Merapi (instagram.com/BPPTKG)

Status Waspada Gunung Merapi (instagram.com/BPPTKG)

Guideku.com - Sejak bulan Agustus lalu, diketahui bahwa kubah lava Gunung Merapi terus mengalami pertumbuhan. Hal ini menandai adanya fase erupsi bersifat efusif atau lelehan magma.

Hal ini diketahui lewat pernyataan resmi BPPTKG lewat akun resmi twitter maupun instagram mereka.

Baru-baru ini, BPPTKG pun merilis informasi terbaru seputar fase erupsi Gunung Merapi tahun 2018 ini.

Baca Juga: Via Vallen Disuruh Turun dari Pesawat!

Per tanggal 22 November 2018, diketahui bahwa volume kubah laba sudah mencapai 308.000 m3 dengan laju pertumbuhan sekitar 3.000 m3/hari. Kubah lava ini muncul tepat di tengah rekahan kubah lava 2010 dan tumbuh simetris.

Fase Erupsi Gunung Merapi Tahun 2018 (Pers Rilis BPPTKG)
Fase Erupsi Gunung Merapi Tahun 2018 (Pers Rilis BPPTKG)

 

Akibat dari pertumbuhan kubah lava Gunung Merapi tersebut, diketahui pula jika material kubah lava Merapi 2018 telah mencapai batas permukaan kubah lava 2010.

Baca Juga: Nyantai di Gili Air, Spot Kedamaian Hakiki di Kepulauan Gili

Hal ini berdampak pada munculnya guguran material kubah lava, yang mana telah terjadi pada tanggal 23 November silam. Tercatat, ada 4 kali guguran material yang mengarah ke hulu Kali Gendol dengan jarak luncur terjauh 300 meter.

Tidak hanya itu, berdasarkan pemodelan yang dilakukan BPPTKG, terdapat kemungkinan awan panas meluncur ke arah Kali Gendol sejauh 2,2 km (kurang dari 3 km). Meski begitu, perlu diingat bahwa pemodelan ini berdasarkan asumsi kondisi kubah lava yang tidak stabil.

Sedangkan untuk saat ini, kondisi kubah lava dilaporkan masih stabil. Intensitas guguran pun masih rendah, dan material yang ada belum berpotensi membahayakan penduduk.

Baca Juga: Garuda Indonesia GA210 Tergelincir Saat Mendarat di Adisutjipto

Potret Erupsi Gunung Merapi (Wikimedia Commons)
Potret Erupsi Gunung Merapi (Wikimedia Commons)

 

Sebaliknya, BPPTKG mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan tetap beraktivitas seperti biasa. Sementara masyarakat di Kawasan Rawan Bencana III diminta untuk terus mengikuti informasi pertumbuhan kubah lava 2018 dan guguran lava.

Perlu diketahui pula, aktivitas guguran lava pada erupsi efusif ini malah berpotensi menjadi daya tarik bagi masyarakat Yogya yang tinggal di sekitar Gunung Merapi terutama pada malam hari.

Baca Juga: 8 Penampakan Asli Maldives Nan Mencengangkan, Ngga Melulu Pesta!

Masyarakat diperbolehkan untuk menyaksikan aktivitas guguran lava tersebut asalkan berada di luar jarak bahaya atau lebih dari 3 km dari puncak Gunung Merapi.

Berita Terkait TERKINI
Bila sudah begitu, tentu perjalanan akan memakan waktu lebih lama karena kemungkinan jalanan kebih padat dari biasanya....
travel | 11:15 WIB
KBRI Tokyo juga secara simultan mendukung pelaksanaan Garuda Travel Fair serta mendorong pembukaan penerbangan langsung ...
travel | 11:00 WIB
Vaksinasi hanya sebatas anjuran dan sudah tidak lagi menjadi syarat wajib dalam bepergian naik KA saat mudik Lebaran 202...
travel | 10:59 WIB
Hasil survei mengungkap bahwa 4 dari 5 wisatawan peduli dengan perjalanan yang lebih ramah lingkungan....
travel | 17:09 WIB
Inilah beberapa hal menarik tentang Kamboja yang terlalu sayang dilewatkan....
travel | 13:57 WIB
Sudah beli tiket mudik Lebaran? Simak beberapa tips berburu tiket pesawat murah di bawah ini....
travel | 16:57 WIB
Banyak wisatawan berharap bisa menyaksikan langsung keindahan aurora, termasuk Rachel Vennya....
travel | 07:07 WIB
Mau naik balon udara seperti Fuji ketika liburan di Turki?...
travel | 07:34 WIB
Negara Vietnam belakangan menjadi tujuan liburan yang semakin disukai wisatawan asal Indonesia....
travel | 09:57 WIB
Jelajahi laut dengan mengikuti aturan keselamatan dan keamanaan....
travel | 21:45 WIB
Tampilkan lebih banyak