Guideku.com - Demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, sekelompok wanita di Jepang yang tak lagi berusia muda, rela menyelami laut untuk menangkap mutiara dan bermacam hidangan khas pesisir.
Masyarakat Jepang mengenal mereka sebagai ama, 'sang wanita laut'.
Para ama rata-rata berusia 60 hingga 80 tahun dan tetap tangguh menyisir lautan, menerjang tekanan laut dan ombak.
Baca Juga: Dinner Bareng, Bella Hadid dan Maia Estianty Makan Nasi Bungkus
Saat hendak menyelam, para ama akan menyimak ramalan cuaca dan informasi stok penghuni laut sebelum mereka terjun ke perairan lepas.
Profesi ini pun diwariskan secara turun-temurun.
Baca Juga: Tradisi Potong Jari, Pernyataan Cinta Ekstrem Suku Dani di Papua
Hari ini, hanya tersisa 2.000 ama yang masih aktif terjun ke laut.
Jauh berkurang dengan masa-masa jaya ama, saat 12 ribu ama aktif mengarungi lautan di tahun 1930-an, menilik catatan museum bahari di Toba.
Berkurangnya jumlah ama, konon disebabkan tumbuhnya kesadaran masyarakat Jepang yang menganggap profesi ini tak banyak meraup untung dan cukup berbahaya untuk mereka yang berusia senja.
Baca Juga: Tradisi Kerik Gigi, Cantik yang Hakiki Ala Wanita Suku Mentawai