Asal-usul di Balik Nama Pasar Klewer, Sentra Batik Andalan Kota Solo

Ternyata begini kisahnya.

Dany Garjito | Amertiya Saraswati
Minggu, 20 Januari 2019 | 19:00 WIB
Pasar Klewer (Google Maps)

Pasar Klewer (Google Maps)

Guideku.com - Buat kamu yang sedang berlibur di Solo dan ingin berburu batik, Pasar Klewer tentunya bakal menjadi tempat pertama yang muncul di pikiran.

Dibangun sejak tahun 1942, pasar tradisional ini merupakan yang terbesar di Solo dan menjual aneka macam motif batik.

Selain menjadi sentra batik yang terkenal, Pasar Klewer juga dikenal sebagai tempat tujuan wisata sekaligus ikon kota Solo.

Baca Juga: Aneh Tapi Nyata, Masinis Ini Tuntut Haknya untuk Mempertahankan Jenggot

Namun, tahukah kamu kalau Pasar Klewer dulunya digunakan sebagai tempat parkir kereta?

Pasar Klewer (Google Maps)
Pasar Klewer (Google Maps)

 

Ya, usut punya usut, Pasar Klewer dulunya digunakan sebagai tempat pemberhentian kereta api sehingga kawasan tersebut dikenal dengan nama Slompretan.

Baca Juga: Netizen Kesal Lihat ART Tak Diajak Makan Majikan, Padahal Ini yang Terjadi

Nama Slompretan sendiri berasal dari kata ''slompret'' atau terompet yang kerap terdengar saat kereta api akan berangkat.

BACA JUGA: Pasar Papringan, Pasar Tradisional Unik yang Semuanya Serba Bambu

Nah, karena digunakan sebagai tempat parkir kereta api itulah, para pedagang di kawasan Pasar Slompretan ini lantas menawarkan barang dagangan mereka sambil berjalan berkeliling.

Baca Juga: Wow! Korea Utara Sulap Tempat Peluncuran Misil Jadi Resort Eksotis

Kebanyakan dari mereka meletakkan barang dagangan itu di pundak dan membiarkannya menjuntai ke bawah. Dalam bahasa Jawa, barang-barang dagangan yang menjuntai ke bawah ini disebut berkleweran.

Ilustrasi Macam-Macam Batik (Unsplash/Artem Bali)
Ilustrasi Macam-Macam Batik (Unsplash/Artem Bali)

 

Lama-kelamaan, kata klewer pun menjadi lebih dikenal ketimbang slompretan. Sehingga, nama Pasar Slompretan pun berganti menjadi Pasar Klewer.

Baca Juga: Pake Tas Ransel di Kereta Jepang Tak Bisa Sembarangan, Ini Tata Tertibnya

Pasar Klewer sendiri semakin berkembang dari tahun ke tahun, sampai akhirnya bangunan bertingkat pun dibangun untuk menampung para pedagang.

BACA JUGA: 5 Kuliner Favorit Wisatawan dari Kota Kelahiran Joko Widodo

Totalnya, ada lebih dari 2.000 unit kios di bangunan Pasar Klewer ini. Berbeda dari zaman dulu, para pedagang pun kini tak lagi berjualan berkeliling dan membiarkan kain batik mereka berkleweran.

Meski begitu, tak bisa disangkal bahwa nama Pasar Klewer sudah terlanjur menjadi akrab dan lekat di hati wisatawan, bukan?

Berita Terkait TERKINI
Bila sudah begitu, tentu perjalanan akan memakan waktu lebih lama karena kemungkinan jalanan kebih padat dari biasanya....
travel | 11:15 WIB
KBRI Tokyo juga secara simultan mendukung pelaksanaan Garuda Travel Fair serta mendorong pembukaan penerbangan langsung ...
travel | 11:00 WIB
Vaksinasi hanya sebatas anjuran dan sudah tidak lagi menjadi syarat wajib dalam bepergian naik KA saat mudik Lebaran 202...
travel | 10:59 WIB
Hasil survei mengungkap bahwa 4 dari 5 wisatawan peduli dengan perjalanan yang lebih ramah lingkungan....
travel | 17:09 WIB
Inilah beberapa hal menarik tentang Kamboja yang terlalu sayang dilewatkan....
travel | 13:57 WIB
Sudah beli tiket mudik Lebaran? Simak beberapa tips berburu tiket pesawat murah di bawah ini....
travel | 16:57 WIB
Banyak wisatawan berharap bisa menyaksikan langsung keindahan aurora, termasuk Rachel Vennya....
travel | 07:07 WIB
Mau naik balon udara seperti Fuji ketika liburan di Turki?...
travel | 07:34 WIB
Negara Vietnam belakangan menjadi tujuan liburan yang semakin disukai wisatawan asal Indonesia....
travel | 09:57 WIB
Jelajahi laut dengan mengikuti aturan keselamatan dan keamanaan....
travel | 21:45 WIB
Tampilkan lebih banyak