Guideku.com - Per 21 Mei 2018, pemerintah China memberlakukan sistem kredit sosial bagi warganya.
Sistem kredit sosial tersebut berupa hukuman bagi warga yang kedapatan melakukan pelanggaran publik seperti merokok di gerbong kereta, menyebarkan berita HOAX soal ancaman teror, menggunakan tiket palsu dan sebagainya.
Warga yang tertangkap tangan melakukan pelanggaran publik akan memperoleh pengurangan nilai prestasi personal, yang nantinya akan berpengaruh langsung pada pelayanan publik yang mereka terima. Artinya, semakin sering seseorang melakukan pelanggaran, akan semakin buruk pula pelayanan publik yang diberikan padanya.
Baca Juga: Mirip Syahrini, Video Penjual Sayur Cantik di Pasar Ini Mendadak Viral
Laporan Fortune bahkan menyebut sistem kredit sosial telah berhasil membekukan 23 juta warga negara China berperilaku buruk dengan melarang mereka melakukan traveling menggunakan pesawat dan kereta rute domestik dalam rentang waktu tertentu.
Badan Nasional Sistem Kredit China mencatat 5,5 juta warga China tak dapat membeli tiket kereta api sementara 17,5 juta lainnya tak dapat membeli tiket pesawat pada tahun 2018 menilik data yang dirilis Asociated Press.
Baca Juga: Simpan Ratusan Ribu Jenazah Manusia, Gini Penampakan Museum Pitt Rivers
Meski pemerintah setempat menilai sistem ini cukup efektif untuk meningkatkan ketertiban di Negeri Tirai Bambu, beberapa negara dan sejumlah aktivis HAM menilai sistem ini telah membatasi kebebasan beraktivitas warga negara China.
So, gimana menurutmu?
Baca Juga: Mengintip Pesona Gereja Bawah Tanah, Bet Giyorgis di Ethiopia