Guideku.com - Mendengar kata 'kereta gantung' dan Jepang, kamu pasti akan lekas membayangkan kereta gantung modern berdinding kaca.
Wajar, kereta gantung atau cable car merupakan salah satu moda transportasi yang identik dengan nuansa modern.
Kebanyakan, kereta gantung pun digunakan untuk menyeberangi wilayah yang ekstrem seperti bukit, laut, atau tebing.
Baca Juga: Tak Melulu Segitiga, Ternyata Piramida Melingkar Juga Ada Lho
Tak heran jika keselamatan serta keamanan kereta gantung menjadi hal yang penting untuk diperhatikan.
Namun, apa jadinya jika kamu diminta naik kereta gantung yang hanya terbuat dari kayu?
Yap, terlepas dari modernisasi yang ada di Jepang, rupanya masih ada daerah yang menggunakan yaen atau kereta gantung tradisional.
Baca Juga: Anti Mainstream, Sensasi Menginap di Hotel Tengah Gurun, Berasa di Mars
Seperti dikutip dari Sora News 24, yaen berarti monyet liar. Hal ini menggambarkan bagaimana kereta gantung tersebut bergoyang-goyang layaknya monyet yang sedang melompat di pohon.
Yaen sendiri biasanya ditemukan di daerah pedesaan dan digunakan untuk menyeberangi sungai atau lembah.
Untuk menaiki yaen ini, kamu juga harus rela berkeringat.
Baca Juga: Menyisir Hutan, Menikmati Pesona 4 Air Terjun Tertinggi di Dunia
Pasalnya, untuk menjalankan kereta gantung kayu ini, travelers harus menarik sendiri tali yang ada demi membuat kereta bergerak maju.
Meski begitu, travelers tidak perlu khawatir karena tali yang digunakan dalam yaen ini kebanyakan sudah terjamin keamanannya.
Selain memiliki bentuk yang unik layaknya rumah kayu kecil, travelers juga bisa menggunakan yaen untuk menikmati pemandangan alam sekitar.
Travelers pun juga bisa menikmati suasana kuno nan tradisional layaknya zaman Edo di Jepang dulu.
Tertarik mencoba naik kereta gantung tradisional di Jepang ini?