Travel
Menyimak Langkah Inggris Larang Hewan Liar Digunakan pada Sirkus Tahun 2020
Langkah ini disambut baik sejumlah badan kesejahteraan hewan.
Dany Garjito | Aditya Prasanda

Guideku.com - Terhitung sejak tahun 2020, pemerintah Inggris melarang sirkus keliling menggunakan hewan liar sebagai bagian dari pertunjukan.
Sekretaris Lingkungan, Michael Gove mengumumkan rencana Inggris menelurkan rancangan undang-undang yang melarang secara tegas hewan macam rusa kutub, zebra dan unta tampil dalam pertunjukan sirkus.
Baca Juga
Ingin Coba Petualangan Kuliner Dengan Deretan Musisi Lintas Genre, Di Sini Tempatnya
Bikin Mi Goreng Nugget Rebus, Kreasi Pria Ini Bikin Publik Heran
6 Destinasi Ekowisata Lokal, Hidden Gem yang Jadi Buruan Para Wisatawan
Beli Bumbu dan Sayur Sedikit Habis Rp50 Ribu, Publik: Dunia Dapur Sedang Tidak Baik-baik Saja
Bali Jadi Tujuan Work From Anywhere, Menparekraf Sandiaga Segera Rampungkan Visa Digital Nomad
Laporan Ladbible menyebut rancangan undang-undang tersebut disusun sebagai bentuk upaya melestarikan pemahaman tentang hewan liar.
''Saya senang undang-undang ini akan mengakhiri praktik ilegal yang melibatkan hewan liar dalam sirkus, selamanya. Rencana ini sekaligus menegaskan posisi kami (Inggris) sebagai negara garda depan dalam perlindungan hewan,'' ujar Gove seperti dikutip Guideku.com dari Ladbible.
Tak hanya itu, pemerintah Inggris juga melarang penjualan bagian tubuh hewan dilindungi, seperti gading gajah yang diperjual belikan.

Kehadiran RUU ini dinilai sejumlah pemerhati hewan sebagai solusi terbaik untuk mengentaskan permasalahan akut yang kerap menimpa hewan-hewan liar.

Angin segar ini pun disambut baik oleh sejumlah badan perlindungan hewan di Inggris, macam lembaga non profit yang menangani kesejahteraan hewan, Royal Society for the Prevention of Cruelty to Animals.
''Selama bertahun-tahun, kami telah berjuang melawan praktik ilegal sirkus yang melibatkan hewan liar dalam pertunjukan mereka. Sebab hewan-hewan tersebut memiliki kebutuhan yang begitu kompleks dan tidak serta merta dapat terpenuhi dengan baik tatkala mereka berada di lingkungan sirkus,'' ujar David Bowles, Kepala Urusan Publik di Royal Society for the Prevention of Cruelty to Animals.