Uniknya 4 Boneka Tradisional di Berbagai Negara, Ada yang Jadi Jimat

Boneka tradisional, saksi bisu peradaban.

Galih Priatmojo | Aditya Prasanda
Selasa, 11 Juni 2019 | 10:32 WIB
(Pixabay Stephen Edmonds)

(Pixabay Stephen Edmonds)

Guideku.com - Dari waktu ke waktu, boneka tradisional tumbuh mengiringi perkembangan anak-anak di berbagai belahan dunia.

Beberapa di antaranya tak hanya merepresentasikan semangat zaman namun juga diciptakan sebagai jimat bahkan tak sedikit yang digunakan untuk menangkal energi negatif.

Empat di antara boneka-boneka tradisional di berbagai negara tersebut, Guideku.com himpun disini. Apa saja?

Baca Juga: Main ke Pantai, Otaku Ini Curhat Bonekanya Diculik Burung Liar

Boneka Matryoshka di Rusia

Berbahan keramik, boneka wanita dengan tubuh subur, pipi merona dengan kelindan ornamen tradisional di permukaannya ini tak sulit kita temukan di toko buah tangan di Rusia.

Masyarakat setempat menyebutnya Matryoshka, salah satu simbol kebudayaan Rusia yang paling tersohor.

Baca Juga: Serunya Menyambangi Desa Boneka di Nagoro, Jepang

Umumnya, Matryoshka digambarkan berupa sosok wanita yang mengenakan sarafan, pakaian tradisional khas Rusia berbalut kain pada bagian kepalanya.

Uniknya, jika kita membuka boneka keramik berbentuk bulat ini, kita akan mendapati Matryoshka berukuran lebih kecil di dalamnya. Lantas ketika bagian selanjutnya dibuka, kembali kita mendapatkan Matryoshka yang lebih kecil hingga lapisan terakhir dibuka dan kita akan memperoleh Matryoshka berukuran paling kecil.

Konon, satu set Matryoshka dapat terdiri dari tujuh hingga sepuluh boneka.

Baca Juga: Penuhi Bus dengan Boneka Anime Super Gede, Otaku Kena Semprot

Seiring perkembangan zaman, Matryoshka hari ini dilukiskan dalam beragam karakter dan warna, bahkan ikon budaya pop dan figur politik juga diguratkan dalam karakter-karakter Matryoshka.

(Instagram Schwoaze)
(Instagram Schwoaze)

 

Boneka yang populer pada akhir abad ke-19 ini bagi masyarakat Rusia dianggap sebagai perlambang kesuburan, perempuan yang sehat dan simbol keluarga yang kokoh.

Banyak ahli menyebut Matryoshka yang diambil dari nama Matryona yang artinya 'perempuan terhormat' ini mulanya dibawa ke Rusia dari Jepang oleh istri seniman ternama Savva Mamontov. Konon, Mamontov yang terkesan dengan detil boneka tradisional Jepang lantas meminta rekannya pematung, Sergei Malyutin untuk membuat boneka keramik serupa.

Tak dinyanya, boneka Matryoshka karya Malyutin begitu diminati banyak wisatawan hingga jadi buah tangan wajib yang harus dibawa pulang dari Rusia.

Boneka Hakata di Jepang

Boneka Hakata secara massal diproduksi di Fukuoka, sebuah kota pantai di pulau terbesar ketiga yang dimiliiki Jepang, Kyushu.

Boneka tradisional Jepang berbahan keramik ini diproduksi pada awal abad ke-17.

Kala itu teknik pembuatan boneka berbahan keramik pertama kali diperkenalkan seorang pengrajin genteng, Souhichi Masaki.

Secara turun temurun, teknik ini kemudian dikembangkan para pengrajin di seantero Jepang.

Tak hanya itu, seiring perkembangan zaman, teknik pembuatannya pun turut berkembang. Hingga beragam warna menghiasi boneka Hakata.

(Wikimedia Commons FG2)
(Wikimedia Commons FG2)

 

Bagi masyarakat Jepang, boneka Hakata lebih dari sekadar maskot kota Fukuoka, boneka berbahan keramik ini merupakan salah satu simbol sejarah dan kebudayaan Jepang.

Beragam karakter dan profesi yang tumbuh mengiringi sejarah kebudayaan Jepang diperkenalkan melalui boneka Hakata.

Mulai dari pemain kabuki, tokoh-tokoh dalam Noh (teater tradisional Jepang), tokoh spiritual, karakter dalam legenda Jepang, pemain sumo, samurai, hingga masyarakat Jepang sehari-hari.

Boneka Tau-tau di Indonesia

Tau-tau, boneka kayu menyerupai manusia ini merupakan replika kerabat yang telah meninggal dalam lingkup tradisi Toraja, Indonesia.

Proses pemahatannya tak dapat dilakukan sembarangan dan hanya dikerjakan oleh pemahat khusus.

Sebab itu, sebelum jenazah diarak menggunakan peti Pong Buri, sang pemahat akan memahat Tau-tau persis di dekat jenazah, demi memperoleh detil nan maksimal.

(Wikimedia Tropenmuseum)
(Wikimedia Tropenmuseum)

 

Tak hanya dipahat oleh pemahat khusus, yang diizinkan membuat Tau-tau pun hanya keluarga yang sanggup menyembelih setidaknya 24 ekor kerbau, yang terdiri dari empat jenis ekor kerbau berbeda.

Sebab biaya pembuatan tau-tau pun tak murah, berkisar Rp 25 juta bergantung detil dan ukurannya.

Boneka Motanky di Ukraina

(Wikimedia Commons Candrichuk)
(Wikimedia Commons Candrichuk)

 

Terbuat dari aneka potongan kain yang dirajut menyerupai sosok manusia, boneka montanky di Ukraina menjelma ikon kebudayaan setempat sekaligus suvenir favorut turis yang menyambangi negara skandinavia tersebut.

Selain dikenal sebagai mainan anak, boneka tradisional ini mulanya diciptakan sebagai jimat untuk menangkal beragam energi negatif dan penyakit.

Berita Terkait TERKINI
Bila sudah begitu, tentu perjalanan akan memakan waktu lebih lama karena kemungkinan jalanan kebih padat dari biasanya....
travel | 11:15 WIB
KBRI Tokyo juga secara simultan mendukung pelaksanaan Garuda Travel Fair serta mendorong pembukaan penerbangan langsung ...
travel | 11:00 WIB
Vaksinasi hanya sebatas anjuran dan sudah tidak lagi menjadi syarat wajib dalam bepergian naik KA saat mudik Lebaran 202...
travel | 10:59 WIB
Hasil survei mengungkap bahwa 4 dari 5 wisatawan peduli dengan perjalanan yang lebih ramah lingkungan....
travel | 17:09 WIB
Inilah beberapa hal menarik tentang Kamboja yang terlalu sayang dilewatkan....
travel | 13:57 WIB
Sudah beli tiket mudik Lebaran? Simak beberapa tips berburu tiket pesawat murah di bawah ini....
travel | 16:57 WIB
Banyak wisatawan berharap bisa menyaksikan langsung keindahan aurora, termasuk Rachel Vennya....
travel | 07:07 WIB
Mau naik balon udara seperti Fuji ketika liburan di Turki?...
travel | 07:34 WIB
Negara Vietnam belakangan menjadi tujuan liburan yang semakin disukai wisatawan asal Indonesia....
travel | 09:57 WIB
Jelajahi laut dengan mengikuti aturan keselamatan dan keamanaan....
travel | 21:45 WIB
Tampilkan lebih banyak