Guideku.com - Berdiri terlalu dekat dengan gerbong kereta api merupakan hal yang membahayakan nyawa. Salah-salah kecepatan kereta api ini dapat menyerempet tubuh sang calon penumpang.
Apa lagi jika alat transportasi yang dipilih merupakan kereta api berkecepatan tinggi, pasti terbayang bukan bahayanya seperti apa?
Belum lama ini seorang wanita ditahan usai mencoba menghentikan kereta api berkecepatan tinggi di China.
Baca Juga: Gempa 8,8 SR dan Tsunami Dahsyat 20 Meter Berpotensi Guncang Pantai Jawa
Dilansir Suara.com dari laman Asia One, Kamis (18/7/19), wanita tersebut mencoba menjejakkan kakinya di celah peron antara kereta dan platform Stasiun Guangzhou.
Wanita yang diidentifikasi bermarga Wong tersebut tiba di stasiun sekitar pukul 11.20 siang waktu setempat.
Ternyata, Wong dan saudara laki-lakinya terlambat untuk naik kereta terakhir mereka menuju Changsha Selatan.
Baca Juga: Solusi Warga Kesepian, Dua Kota di Inggris Buat Bangku Mengobrol
Wong mencoba meyakinkan para petugas untuk membiarkan mereka naik kereta karena dirinya khawatir akan terlambat bekerja pada hari berikutnya.
Rekaman CCTV stasiun menunjukkan wanita tersebut berdebat dengan petugas stasiun.
Baca Juga: Bukan Tempat Paling Bahagia, Disneyland Dapat Kritik dari Cucu Pendirinya
Mendadak, wanita ini menerobos petugas mendekat ke gerbong menggedor-gedor jendela kereta sebelum menjejakkan kakinya di celah peron.
Beberapa petugas kereta api mencoba menenangkannya tetapi wanita tersebut menolak untuk mendengarkan.
"Bangun, kereta akan segera berangkat, kita tidak akan bisa membuka pintunya," ungkap
saudara laki-laki Wong.
"Tidak, aku tidak ingin kereta berikutnya, kami bisa melakukannya, tolong aku hanya ingin naik kereta ini," teriak Wong histeris.
Setelah beberapa menit, polisi dipanggil dan membawa wanita itu menjauh dari kereta.
Wanita tersebut terpaksa ditahan selama sembilan hari karena telah mengganggu ketertiban di tempat umum dan menghalangi arus lalu lintas normal.
Jadwal keberangkatan kereta tertunda tujuh menit, banyak warganet yang marah akan perilakunya.
"Orang semacam ini harusnya masuk daftar hitam! Bagaimana dengan waktu penumpang lain di kereta?" kata seorang warganet.
"Sekarang dia terlambat selama sembilan hari, dia tidak perlu pergi bekerja lagi," imbuh warganet lainnya.