Wishnutama Berniat Jadikan Bali Ramah Wisatawan Muslim, Cok Ace Tersinggung

Cok Ace mengatakan bahwa tidak elok jika ada pernyataan yang menunjukkan seakan-akan Bali tidak ramah terhadap wisatawan muslim.

Dany Garjito
Selasa, 12 November 2019 | 13:23 WIB
5 Fakta Wishnutama, Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif. (Suara.com/Iqbal Asaputro)

5 Fakta Wishnutama, Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif. (Suara.com/Iqbal Asaputro)

Guideku.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio akan menjadikan Bali sebagai pariwisata Ramah Muslim. Namun, rupanya pernyataan Wishnutama tersebut justru ditanggapi lain.

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Adhana Sukawati menyatakan, tidak elok jika ada pernyataan yang menunjukan seakan-akan Bali tidak ramah terhadap wisatawan muslim.

Menurutnya, pemerintah dan masyarakat Bali telah sepakat menetapkan bahwa pariwisata yang dikembangkan di Bali adalah Pariwisata Budaya yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Provinsi Bali nomor 2 tahun 2012 tentang Kepariwisataan Budaya Bali.

Baca Juga: Angela Tanoesoedibjo Tak Sabar Kerja Bareng Wishnutama, Menteri Pariwisata

Kepariwisataan Budaya Bali adalah kepariwisataan Bali yang berlandaskan kepada Kebudayaan Bali yang dijiwai oleh ajaran Agama Hindu dan falsafah Tri Hita Karana sebagai potensi utama dengan menggunakan kepariwisataan sebagai wahana aktualisasinya.

Dengan begitu, bisa terwujud hubungan timbal-balik yang dinamis antara kepariwisataan dan kebudayaan yang membuat keduanya berkembang secara sinergis, harmonis dan berkelanjutan untuk dapat memberikan kesejahteraan kepada masyarakat, kelestarian budaya dan lingkungan.

Wishnutama seusai menghadap Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan. (Suara.com/Ummi HS)
Wishnutama seusai menghadap Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan. (Suara.com/Ummi HS)

Ditegaskan Cok Ace, Bali tetap menerapkan pariwisata berbasiskan budaya dengan kearifan lokal yang bernafaskan Agama Hindu, pengembangan pariwisata berbasis kearifan lokal dengan mengedepankan filosofi "Tri Hita Karana" atau tiga hubungan keseimbangan antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam, manusia dengan Tuhan.

Baca Juga: Wishnutama Punya 5 Tantangan Ini untuk Benahi Pariwisata Indonesia

Perkembangan Pariwisata Bali dari tahun ke tahun sangat dipengaruhi oleh faktor keragaman budaya yang dimiliki oleh masyarakat Bali.

Oleh karena itu kata Cok Ace sangat tepat kiranya jika pariwisata Bali disebut sebagai pariwisata yang berbasis budaya atau sering di sebut Pariwisata Budaya Bali.

Adat, seni, dan budaya Bali sebagai potensi dasar yang dominan di dalamnya tersirat satu cita-cita akan adanya hubungan timbal balik antara pariwisata dan kebudayaan.

Baca Juga: Cemerlang! 5 Fakta Wishnutama, Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif

Pariwisata Bali yang demikian sudah berlangsung lama, sudah diterima dan mendatangkan wisatawan dari berbagai daerah di Indonesia, juga dari berbagai negara di dunia, tanpa melihat agama dan latar belakangnya.

Semua diterima sebagai wisatawan. Sudah sejak ratusan tahun silam krama Bali sangat ramah dan toleran terhadap pihak manapun yang datang ke Bali, tanpa memandang mereka pemeluk Budha, Muslim atau Kristen.

"Jangankan wisatawan, semeton muslim yang sudah ratusan tahun berinteraksi di Bali pun tidak ada diskriminasi, toleransi yang sangat indah," tandas Cok Ace, mantan Bupati Gianyar.

Kondisi pariwisata Bali selama ini sudah berjalan dengan baik dan semua wisatawan yang datang bisa terlayani dengan baik.

Karena itu, Cok Ace menegaskan pariwisata Bali tidak perlu diganggu gugat lagi, karena sudah berjalan dan dikelola dengan baik oleh masyarakat Bali.

"Raja Salman (Raja Arab Saudi, red) berlibur dan bahkan memperpanjang masa liburannya di Bali, dan tidak ada keluhan sama sekali," katanya menegaskan.

Sekali lagi, Cok Ace menegaskan tidak elok jika ada pernyataan yang menunjukkan seakan-akan Bali tidak ramah terhadap wisatawan muslim.

SUARA.com/Iwan Supriyatna

Berita ini sebelumnya dimuat Kabarnusa.com jaringan Suara.com dengan judul "Cok Ace: Tidak Elok Pernyataan Seolah Bali Tidak Ramah Terhadap Wisatawan Muslim"

Berita Terkait TERKINI
Simak 12 rekomendasi lokasi wisata gratis dan menarik untuk opsi liburan hemat dan minim biaya....
travel | 10:00 WIB
Taman-taman asri ini dapat menjadi tempat healing dari hiruk-pikuk perkotaan. Baik untuk berolahraga, bersantai, atau me...
travel | 10:00 WIB
Bingung mau ke mana di akhir pekan? Coba saja rekomendasi tempat wisata Jakarta viral terbaru berikut ini....
travel | 10:00 WIB
Masih belum menemukan tujuan liburan akhir tahun? Simak di sini untuk dapat rekomendasi 10 wisata hidden gem di Bali yan...
travel | 10:00 WIB
Ingin mencari inspirasi tujuan wisata akhir tahun? Berikut 10 wisata hidden gem Lombok yang bisa kamu kunjungi selain Gi...
travel | 10:00 WIB
Januari 2025 menawarkan beberapa kesempatan long weekend yang dapat dimanfaatkan, terutama bagi mereka yang ingin menikm...
travel | 10:00 WIB
Promo Imlek 2025 datang lagi. Ini saatnya untuk menikmati berbagai macam diskon dan penawaran spesial lainnya....
travel | 10:00 WIB
Di tahun 2025 ini, Kementerian Agama bersama Komisi VIII DPR secara resmi menyampaikan bahwa ada penurunan Biaya Penyele...
travel | 10:00 WIB
Biaya yang perlu dibayarkan oleh jemaah haji reguler tahun 2025 sebesar Rp55.431.750,8....
travel | 10:00 WIB
Rombongan naik Whoosh bisa dapat diskon, begini caranya....
travel | 10:00 WIB
Tampilkan lebih banyak