Usai Serbuan Gagak di Wuhan, Giliran Ratusan Juta Belalang Hantui China

Guideku.com - Bersamaan dengan terus merebaknya wabah virus corona (COVID-19), kini China semakin siaga dalam menghadapi potensi wabah baru yaitu ratusan juta belalang.

Sebelumnya, netizen dihebohkan dengan video penampakan ribuan gagak yang menyerbu beberapa daerah di Hubei, terutama Kota Wuhan, sebuah tempat di mana virus corona pertama kali muncul.

Banyak netizen yang menghubungkan fenomena tersebut dengan pertanda buruk, mengingat burung gagak disimbolkan sebagai kematian dalam budaya kuno China.

Baca Juga: 4 Fakta Daegu, Kota di Korea Selatan yang Terjangkit Virus Corona

Secara ilmiah, ilmuwan dari Corvid Research menjelaskan bahwa fenomena di atas ada kaitannya dengan perbedaan suhu dan aktivitas roosting yang dilakukan oleh burung gagak di musim dingin.

Tak cuma burung, gerombolan belalang yang bisa mengancam petani dengan risiko terburuk mengalami krisis pangan juga menghantui China.

China Global Television Network (CGTN) melaporkan bahwa sebanyak kurang lebih 400 juta belalang telah terdeteksi di perbatasan China.

Baca Juga: Heboh Ribuan Burung Gagak di Wuhan China, Komentar Netizen Mengerikan

Sebelumnya, Pakistan mengumumkan keadaan darurat nasional karena belalang menyebabkan kekurangan pangan setelah merusak jutaan hektar lahan pertanian.

Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan menyebut peristiwa itu sebagai serangan belalang terburuk dalam beberapa dekade terakhir. Miliaran belalang telah menghancurkan persediaan makanan di Kenya, Somalia, dan Ethiopia.

Media setempat menggambarkan serangan belalang itu sebagai wabah terburuk dalam beberapa puluh tahun terakhir.

Baca Juga: Setelah Ribuan Gagak, Giliran Kawanan Nyamuk Raksasa Serbu Kota Wuhan

Ratusan juta di antaranya telah terbang dan mulai mendekat di perbatasan China yang juga dekat dengan perbatasan antara India dan Pakistan.

Video yang beredar di Twitter menampakkan seorang warga China yang merekam ribuan belalang di daerah perbatasan Xinjiang bagian barat.

Para ilmuwan memprediksi bahwa ratusan juta belalang kemungkinan tak akan berefek besar di China, mengingat daerah sekitar perbatasan sudah turun salju sehingga bisa menghambat belalang.

Meski begitu, pemerintah China siap menghadapi skenario terburuk dengan melakukan beberapa antisipasi.

Dilansir dari Express News, China bersiap mengirim predator alami untuk menghadapi serangan 400 juta belalang di perbatasan. Mereka menyiapkan 100 ribu ekor bebek.

Sementara itu, para ilmuwan dari PBB sudah memperingatkan bahwa wabah ratusan juta belalang bisa mengancam ketahanan pangan 25 juta orang di wilayah yang terdampak.

Semoga saja China dapat menghadapi wabah tersebut. Pasalnya, jika tidak, wabah virus corona dan krisis pangan akibat serangan ratusan juta belalang yang sudah ada di perbatasan bisa sangat merugikan perekonomian China. (Rezza Dwi Rachmanta)