Guideku.com - Pandemi virus corona mengubah segalanya, termasuk suasana hiruk pikuk Kota Yogyakarta. Tak lagi ramai, kondisinya kini berubah drastis menjadi sunyi senyap.
Imbauan social serta physycal distancing membuat sejumlah pertokoan, mall hingga hotel di kawasan wisata Malioboro memilih tutup untuk sementara waktu demi mencegah penyebaran virus corona yang kian mewabah.
Tepat pada pukul 20.30 malam, kami melaju dengan kendaraan pribadi usai pulang bekerja melalui kawasan wisata Malioboro. Semilir angin bertiup perlahan menemani perjalanan saya pada malam itu. Jika biasanya jalanan ramai dipenuhi oleh wisatawan, kali ini suasananya sungguh berbeda.
Baca Juga: Amunisi untuk Nanti, 5 Aktivitas Liburan Anti Mainstream di Yogyakarta
Biasanya, Malioboro masih tampak ramai dengan hingar bingar suara musik dari musisi jalanan. Wisatawan juga berjoget mengikuti alunan lagu, bahkan beberapa ada yang antusias mengabadikan foto di tengah ramainya kawasan Malioboro.
Teringat saya, akan salah satu lirik lagu Yogyakarta yang populer dibawakan oleh KLa Project.
Di persimpangan langkahku terhenti..
Ramai kaki lima..
Menjajakan sajian khas berselera..
Orang duduk bersila..
Baca Juga: Mie Gacoan Diskon Hingga Separuh Harga, Bikin Iri Warga Luar Yogyakarta
Musisi jalanan mulai beraksi..
Seiring laraku kehilanganmu..
Merintih sendiri..
Ditelan deru kotamu..
Namun, kini semuanya berbeda. Yogyakarta tengah beristirahat, berjuang, berjibaku dengan virus corona yang bahkan wujudnya saja kami sulit untuk mengetahuinya.
Demi melepas rindu, kami bahkan sempat mengabadikan sejumlah potret sepinya kota Yogyakarta melawan virus corona.
Baca Juga: Ngopi Sambil Baca Buku, Intip Kedai Kopi Rasa Perpustakaan di Yogyakarta
1. Sunyi dan hampa terasa, begini kondisi kawasan wisata Malioboro. Biasanya hilir mudik wisatawan bergantian untuk mengabadikan foto di bawah gapura Kampung Ketandan.
2. Kursi tempat para wisatawan dan pedagang saling bercengkrama satu sama lain juga tampak kosong melompong.
3. Salah satu hotel di Malioboro juga memilih untuk tutup sementara waktu, beristirahat sejenak demi mencegah penyebaran virus corona.
4. Begitupula kawasan Pasar Beringharjo, hanya terlihat sejumlah petugas dan aparat serta warga saja yang duduk terdiam di tepi kawasan pedestrian Malioboro.
5. Kawasan Nol Kilometer tak jauh dari Malioboro benar-benar kosong, bahkan kami tak menduga bahwa kondisi jalanan akan sepi wisatawan seperti ini.
Kami yakin semua orang begitu merindukan Yogyakarta dengan segala keramaian serta kehangatan warganya. Istirahat sebentar tidak jadi masalah. Semoga pandemi virus corona ini segera berakhir, dan kita semua bisa kembali menikmati Yogyakarta seperti sedia kala.