Dari Kejawen hingga Marapu, Ini 5 Tradisi Kepercayaan Lokal di Indonesia

Beragam dan menarik untuk diketahui, simak penjelasan tentang 5 tradisi kepercayaan lokal di Indonesia berikut ini.

Arendya Nariswari
Kamis, 02 Desember 2021 | 08:34 WIB
Danau toba di Sumatera Utara. (Pixabay)

Danau toba di Sumatera Utara. (Pixabay)

Guideku.com - Terdiri dari banyak pulau, tak heran jika Indonesia dikenal dengan suku, adat, agamanya yang beragam. Tradisi kepercayaan lokal Indonesia bahkan menjadi salah satu keberagaman yang menarik untuk dipelajari dan diketahui. 

Bukan hanya memeluk agama seperti Kristen, Katolik, Buddha, Hindu hingga Konghucu, ternyata banyak dari masyarakat Indonesia juga memiliki atau beberapa bahkan masih menjalani kepercayaan lokal leluhur. 

Mulai dari Kejawen hingga Sunda Wiwitan, beberapa nama kepercayaan lokal Indonesia ini tentu saja sudah tak asing Anda dengar bukan?

Baca Juga: Nggak Melulu Belanja, Ini 3 Hal yang Bisa Dilakukan di Orchard Road

Dihimpun dari laman Suara.com, Kamis (2/12/2021) simak daftar tradisi aliran kepercayaan lokal Indonesia yang masih eksis dan terkenal hingga kekinian. 

1.  Kejawen
Kejawen adalah sebuah kepercayaan yang dianut oleh masyarakat Jawa sejak lama. Masyarakat Jawa tetap menjalankan agama utama yang dianut, menjalankan perintah dan larangannya, namun tetap melaksanakan adat dan perilaku sebagai seorang pribumi Jawa yang taat dengan leluhur.

Penganut Kejawen selalu mengatakan bahwa kepercayaan mereka bukanlah agama, meski memiliki beberapa tradisi yang menjadi ciri khas sebuah agama.

Baca Juga: 6 Rekomendasi Wisata Baturaden Lengkap dengan Harga Tiket Masuk

Kepercayaan kejawen memiliki beberapa misi dalam ajarannya. Mereka harus melaksanakan empat hal wajib saat hidup, yaitu:

  1. Seorang manusia Jawa harus bisa menjadi rahmat bagi dirinya sendirinya;
  2. Mereka juga harus bisa menjadi rahmat bagi keluarga;
  3. Manusia sebagai rahmat bagi sesama dan;
  4. Manusia sebagai rahmat bagi alam semesta.

2. Sunda Wiwitan
Sunda Wiwitan adalah kepercayaan yang telah dianut oleh sekelompok masyarakat Sunda sejak ratusan tahun yang lalu. Bahkan sebelum Hindu dan Buddha masuk ke Indonesia, ajaran Sunda Wiwitan sudah ada dan berkembang dalam masyarakat.

Pada era modern seperti sekarang, masyarakat Sunda Wiwitan bisa ditemukan di kawasan Kanekes - Banten, Kampung Naga - Cirebon, dan Cigugur - Kuningan.

Baca Juga: Four Points by Sheraton Surabaya Pakuwon Indah Hadirkan Kamar Tematik Anak

Sunda Wiwitan memuja roh nenek moyang sebagai sosok yang disakralkan. Selain memuja nenek moyang, Sunda Wiwitan juga memiliki satu Tuhan yang kerap disebut dengan Sang Hyang Kersa. Dalam ajaran Sunda Wiwitan, Tuhan tetaplah satu, seperti ajaran umat Islam. Dalam perkembangannya, beberapa tradisi dari Sunda Wiwitan juga terpengaruh oleh unsur Hindu dan Islam.

3. Kaharingan
Kaharingan adalah salah satu kepercayaan asli Indonesia yang berasal dari Kalimantan, dan banyak dianut oleh warga Suku Dayak, bahkan sebelum agama-agama besar diakui oleh pemerintah.

Kaharingan percaya pada adanya entitas yang sering disebut dengan Ranying. Entitas itu bisa disamakan dengan Tuhan Yang Maha Esa.

Baca Juga: Usung Tema Gaya Hidup, ARTOTEL Suites Biani - Yogyakarta Resmi Dibuka

Meski masuk dalam cakupan agama Hindu, Kaharingan masih memiliki tradisi asli yang tidak bisa disamakan dengan agama lainnya, seperti tempat ibadah tersendiri yang dinamakan Balai Basarah.

4. Marapu
Kemudian ada Marapu, yaitu aliran kepercayaan lokal Indonesia yang berasal dari Sumba, Nusa Tenggara Timur. Para penganut Marapu menerapkan keyakinannya dengan memuja arwah-arwah para leluhur.

Dalam bahasa Sumba, arwah-arwah leluhur itu disebut Marapu, yang artinya "yang dipertuan" atau "yang dimuliakan". Makanya, kepercayaan yang mereka anut juga disebut Marapu.

Salah satu desa yang warganya menganut kepercayaan ini ada di Kampung Tarung, Waikabubak.

Contohnya, Kampung Tarung masih mempertahankan kebudayaan para leluhur dari bangunan arsitektur rumahnya. Sehingga tidak heran jika warga di sana juga masih meyakini kepercayaan leluhur mereka.

5. Malim
Dari Kalimantan, kita berpindah ke pulau Sumatra. Malim merupakan agama asli dari Tanah Batak. Para pengikut aliran kepercayaan ini disebut sebagai Parugamo Malim, atau bisa disingkat Parmalim.

Jumlah mereka bisa dibilang sangat sedikit, bahkan banyak masyarakat Sumatra Utara, tempat agama ini berkembang, yang masih belum mengenal kepercayaan ini.

Penganut kepercayaan Malim meyakini bahwa Tanah Batak adalah tanah yang suci, meliputi sekitaran Danau Toba dan Pulau Samosir.

Mereka juga tetap percaya adanya Tuhan Yang Maha Esa, pencipta jagad raya. Namun, Tuhan dalam Malim ini adalah Debata Mulajadi Na Bolon, atau yang Maha Awal dan Maha Besar.

Selain itu, mereka mempercayai adanya dewa-dewa yang membantu Debata Mulajadi Na Bolon, seperti Debata Na Tolu, Si Boru Deakparujar, Nagapadohaniaji, dan Si Boru Saniang Naga. (Suara.com/Dini Afrianti Effendi/Vania Rossa)

Berita Terkait TERKINI
Bila sudah begitu, tentu perjalanan akan memakan waktu lebih lama karena kemungkinan jalanan kebih padat dari biasanya....
travel | 11:15 WIB
KBRI Tokyo juga secara simultan mendukung pelaksanaan Garuda Travel Fair serta mendorong pembukaan penerbangan langsung ...
travel | 11:00 WIB
Vaksinasi hanya sebatas anjuran dan sudah tidak lagi menjadi syarat wajib dalam bepergian naik KA saat mudik Lebaran 202...
travel | 10:59 WIB
Hasil survei mengungkap bahwa 4 dari 5 wisatawan peduli dengan perjalanan yang lebih ramah lingkungan....
travel | 17:09 WIB
Inilah beberapa hal menarik tentang Kamboja yang terlalu sayang dilewatkan....
travel | 13:57 WIB
Sudah beli tiket mudik Lebaran? Simak beberapa tips berburu tiket pesawat murah di bawah ini....
travel | 16:57 WIB
Banyak wisatawan berharap bisa menyaksikan langsung keindahan aurora, termasuk Rachel Vennya....
travel | 07:07 WIB
Mau naik balon udara seperti Fuji ketika liburan di Turki?...
travel | 07:34 WIB
Negara Vietnam belakangan menjadi tujuan liburan yang semakin disukai wisatawan asal Indonesia....
travel | 09:57 WIB
Jelajahi laut dengan mengikuti aturan keselamatan dan keamanaan....
travel | 21:45 WIB
Tampilkan lebih banyak