Nggak Semua Penagih Utang Boleh Semena-Mena! Kalau Kamu Diteror Debt Collector, Ini Cara Ngadepinnya

Pernah ditagih utang sama debt collector yang galaknya bukan main? Diteriakin, diancam, bahkan diintimidasi sampe mental kamu ambyar? kamu nggak sendirian, dan yang paling penting: kamu punya hak untuk lawan!

Reza Sulaiman
Selasa, 01 Juli 2025 | 14:20 WIB
Ilustrasi debt collector. (Chat GPT)

Ilustrasi debt collector. (Chat GPT)

Guideku.com - Pernah ditagih utang sama debt collector yang galaknya bukan main? Diteriakin, diancam, bahkan diintimidasi sampe mental kamu ambyar? Kalau pernah (atau lagi ngalamin), kamu nggak sendirian, dan yang paling penting: kamu punya hak untuk lawan!

Karena walaupun kerjaannya nagih utang, debt collector bukan berarti boleh asal bentak, maki, atau ambil barang seenaknya. Kalau mereka udah kelewat batas, kamu bisa banget lapor dan... yes, mereka bisa dipenjara sampai 5 tahun!

Kapan Tagihan Dianggap Melanggar Hukum?

Baca Juga: Pemain Timnas Makin Laris Jadi Bintang Iklan, dari Energi Drink sampai Gucci!

Sebelum kamu bertindak, pahami dulu: nggak semua penagihan itu salah. Tapi ada garis merah yang kalau dilewati, masuk ke ranah pidana. Misalnya:

  • Ngancem secara fisik: Didatangi sambil dorong-dorong, atau bahkan mukul? NOPE, itu udah kekerasan.
  • Ngancem secara mental: Diteriakin, dimaki, diteror terus di WA, atau diancem bakal diumumin ke tetangga/kantor—itu udah masuk intimidasi.
  • Nagih di jam-jam nggak wajar: Tengah malam, subuh-subuh, atau terus-menerus bikin kamu nggak tenang.
  • Ngaku-ngaku aparat: Ada yang ngaku polisi biar kamu takut? Nggak boleh juga.
  • Nyita barang tanpa surat resmi dari pengadilan: Barang kamu cuma bisa diambil lewat proses hukum. Kalau asal angkut? Bisa kena pasal pencurian.

Kalau salah satu dari hal di atas kejadian sama kamu, jangan diam. Ini langkah-langkah yang bisa kamu ambil:

1. Kumpulin Bukti Sebanyak Mungkin

Baca Juga: 6 Motor Honda Bekas yang Cocok Buat Anak Kos: Irit, Gampang Dirawat, Nggak Bikin Kantong Jebol

Tanpa bukti, laporan kamu susah diproses. Jadi:

  • Rekam percakapan: Kalau bisa, rekam semua interaksi, terutama via telpon.
  • Simpan chat: WA, SMS, DM — semua yang ada unsur ngancem, jangan dihapus!
  • Screenshot: Kalau dikasarin lewat medsos atau aplikasi, langsung capture.
  • Video atau foto: Kalau mereka datang ke rumah atau kantor, rekam kalau situasi aman.
  • Catat waktu & lokasi: Ini penting banget buat bikin laporan lengkap.
  • Catat nama debt collector & nama perusahaan/leasing-nya: Supaya jelas siapa yang harus bertanggung jawab.

2. Lapor ke Bank atau Lembaga Keuangan Terkait

Biasanya debt collector itu disewa pihak ketiga, jadi kamu bisa langsung lapor ke bank, leasing, atau pinjol tempat kamu berutang. Tunjukin bukti yang kamu punya.

Baca Juga: Takut Dibilang Sombong di Tempat Kerja? Yuk, Bangun Citra Diri Positif Tanpa Takut

Kenapa ini penting? Karena mereka bertanggung jawab atas kelakuan debt collector-nya.

3. Lapor ke OJK (Otoritas Jasa Keuangan)

Kalau laporan ke bank atau leasing kamu nggak digubris, atau kamu pengen langsung lapor ke yang lebih tinggi, OJK adalah jalurnya.

Baca Juga: 5 Panduan Gaya Hidup Sehat ala Anak Kost: Hemat Tapi Nggak Ngenes!

  • Telepon: 157
  • Email: [email protected]
  • Datang langsung ke kantor OJK terdekat
  • Bawa semua bukti biar laporanmu langsung ditindak.

4. Kalau Udah Parah, Lapor ke Polisi

Kalau kamu udah sampai tahap trauma atau ada unsur kriminal, lapor aja ke kantor polisi. Apalagi kalau:

  • Kamu diancam secara serius
  • Barang kamu dirampas
  • Nama kamu dicemarkan
  • Kamu mengalami kekerasan fisik
  • Kamu merasa sangat terganggu secara mental
  • Siapin bukti dan saksi (kalau ada), lalu buat laporan resmi (LP).

5. Cari Bantuan Hukum (Kalau Perlu)

Nggak semua orang paham hukum, jadi kalau kamu bingung, boleh banget cari bantuan dari pengacara atau Lembaga Bantuan Hukum (LBH). Banyak kok yang kasih bantuan gratis atau biaya ringan buat kasus kayak gini.

FYI: Nggak Semua Penagih Boleh Ambil Barang Sembarangan!

Kalau debt collector maksa ambil motor kamu, mobil kamu, atau bahkan TV kamu tanpa surat pengadilan, itu bisa dianggap pencurian! Dan mereka bisa dijerat pasal KUHP atau UU No. 1 Tahun 2023 — hukumannya bisa sampai 5 tahun penjara.

Intinya?

Tagihan utang itu sah. Tapi caranya harus beradab dan sesuai hukum. Kalau kamu ngerasa diintimidasi, jangan takut untuk lawan. Buktiin kamu tahu hak-hakmu. Bukan berarti lari dari tanggung jawab, tapi kamu berhak dilindungi.

Karena utang bisa dibayar, tapi harga diri jangan sampai diinjak-injak.

Kalau kamu atau temanmu lagi ada masalah kayak gini, jangan diam ya. Bagikan info ini biar makin banyak orang tahu haknya.

Berita Terkait TERKINI
Mau pakai paylater biar belanja makin gampang? Boleh banget, asal tahu tips bijaknya dulu biar nggak tekor! Cek cara ama...
business | 11:32 WIB
Mata Elang bisa lacak motor kredit yang udah nunggak cuma dari plat nomor pakai aplikasi khusus! Gimana cara kerjanya? B...
business | 11:29 WIB
AI makin canggih, dan beberapa pekerjaan mulai tergeser bahkan tergantikan. Biar tetap relevan di dunia kerja, yuk kuasa...
business | 16:00 WIB
Andrew Hidayat, menyambut positif langkah perusahaan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Menurutnya, lewat IPO, COIN...
business | 12:01 WIB
Pinjol ilegal mengincar anak-anak muda. Gimana ya biar kita gak jadi korban berikutnya? Yuk kenali ciri-ciri pinjol ileg...
business | 10:56 WIB
Antusiasme investor terhadap PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) tak terbendung. Pencapaian ini bukan hanya mencermink...
business | 19:33 WIB
Sekarang, kamu bisa cairin dana JHT langsung dari HP, sambil rebahan di kamar. Literally. Yuk, kita bedah tuntas caranya...
business | 15:49 WIB
KFC pertama hadir di Indonesia tahun 1979. Dari satu gerai di Jakarta, kini tumbuh jadi ratusan cabang berkat lisensi PT...
business | 15:08 WIB
Hidup di era serba dinamis kayak sekarang, rasanya makin banyak orang yang sadar kalau satu sumber penghasilan aja nggak...
business | 09:38 WIB
Enam tips buat anak kos supaya uang gak cepet ludes: catat keuangan, pisahkan uang sesuai kebutuhan, kurangi nongkrong, ...
business | 16:45 WIB
Tampilkan lebih banyak