Event
Sarkem Kebakaran, Warga Menduga karena Puntung Rokok
Warga menduga Sarkem kebakaran bukan karena konsleting listrik.
Dany Garjito

Guideku.com - Sarkem Yogya kebakaran, warga pun menduga puntung rokok menjadi penyebabnya.
Warga kawasan Pasar Kembang, Yogyakarta menduga kebakaran di kampungnya karena puntung rokok atau juga kompor. Kebakaran itu bersumber dari sebuah gudang kayu milik Hotel Abadi Sarkem.
Baca Juga
PergiKuliner Festival Kekinian Hadirkan Cita Rasa Lokal Hingga Internasional
Syarat Perjalanan Dilonggarkan, Jumlah Pemesanan Transportasi Hingga Hotel Perlahan Meningkat
Main ke Pantai di Bali, Warganet Ini Bagikan Momen Tak Terduga Bertemu Irene Red Velvet
Tips Masak Kentang Goreng Renyah dan Gurih Pakai Air Fryer Ala Chef Yuda Bustara
Viral NCT Dream Main ke Ancol, Akun Twitter Wonderful Indonesia: Malaikat Mengarungi Lautan
Bambang, warga setempat bercerita otoritas Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Yogyakarta sebelumnya mengumumkan jika kebakaran dikarenakan konsleting listrik. Namun dia tak yakin itu benar.
"Ya mungkin rokok apa masak, yang jelas bukan korsleting listrik," kata Bambang di Sarkem.
Kawasan Pasar Kembang atau Sarkem di Yogyakarta kebakaran, Rabu (2/10/2019). Kebakaran berasal dari terbakarnya gudang kayu di sana.
Informasi yang didapat di lapangan, kebakaran itu terjadi pukul 10.30 WIB. Kini api sudah dipadamkan.
Kebakaran sempat membuat heboh warga setempat karena lokasi kebakaran ada di tengah pemukiman. Sampai kini belum ada pihak yang berwewenang menjelaskan musabab kebakaran gudang kayu itu hingga tewaskan 1 orang.
Korban tewas kebakaran Sarkem dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Yogyakarta.
Sarkem dikenal sebagai tempat lokalisasi yang berada di Yogyakarta. Tempat ini terleteak di gang-gang sempit di belakang gedung pemerintahan menuju pinggiran rel kereta api barat Stasiun Tugu.
Biasanya para PSK lokal yang berada disini berasal dari daerah Parangkusumo, Parangtritis dan Bantul.
Sedangkan kebanyakan PSK berasal dari luar Yogyakarta, ada yang berasal dari Temanggung, Semarang, Kudus, Pati, Purwodadi, Rembang, Kendal, Nganjuk, bahkan Jawa Timur dan Kalimantan. Begitu juga dengan induk semang alias mucikarinya, mereka datang dari Kudus, Magelang, Surabaya dan Bandung.
SUARA.com/Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana