Bambang Bujono Terima Penghargaan Bergengsi di Biennale Jogja 2019

Bambang Bujono dinilai sangat banyak menginspirasi generasi muda.

Dany Garjito
Selasa, 26 November 2019 | 13:11 WIB
Bambang Bujono terima penghargaan bergengsi di Biennale Jogja 2019, Minggu (24/11/2019). (Suara.com/Kintan Sekarwangi)

Bambang Bujono terima penghargaan bergengsi di Biennale Jogja 2019, Minggu (24/11/2019). (Suara.com/Kintan Sekarwangi)

Guideku.com - Yayasan Biennale Yogyakarta (YBY) menganugerahkan penghargaan kepada seniman yang mempunyai dedikasi, komitmen, kontribusi, prestasi, dan reputasi unggul dalam profesinya. Penganugerahan Lifetime Achievement Art Award pun kembali diselenggarakan di Biennale Jogja 2019.

Kriteria penerima penghargaan ini bisa dikerucutkan menjadi sosok yang punya kontribusi dan berpengaruh besar pada dunia seni rupa. Hal tersebut utamanya pada aspek kreativitas, pemikiran, dan kontribusi pada kehidupan seni/seni rupa. Sosok tersebut juga telah aktif di dunia seni/seni rupa selama lebih dari 25 tahun.

Penganugerahan Lifetime Achievement Art Award - Biennale Jogja XV Equator #5 2019 diberikan kepada penulis dan kritikus seni, Bambang Bujono.

Baca Juga: Lewat Biennale Jogja 2019, Dian Suci Ungkap Fakta Pekerja Terselubung

Bambang Bujono dinilai telah sukses menginspirasi generasi muda dalam aspek pencapaian kreativitas, pemikiran, dan keberpihakannya pada perkembangan penciptaan dan pemikiran seni/seni rupa.

"Hadiah ini adalah untuk ekosistem seni rupa. Karena, seni rupa itu tanpa wacana lainnya yang berkaitan dengan dunia tulis menulis, tampaknya tidak akan berjalan dengan baik," kata Bambang Bujono pada acara Penganugerahan Lifetime Achievement Art Award - Biennale Jogja XV Equator #5 2019 di Jogja National Museum, Minggu (24/11/2019) malam.

Biennale Jogja 2019. (Dewiku.com/Kintan Sekarwangi)
Bambang Bujono terima penghargaan bergengsi di Biennale Jogja 2019, Minggu (24/11/2019). (Suara.com/Kintan Sekarwangi)

"Menurut saya, dunia jurnalistik tidak hanya menghubungkan peristiwa sehari-sehari dengan publik, tetapi juga sebagai sesuatu yang dianggap serius untuk publik," ungkap dia.

Baca Juga: Melihat Sisi Lain Asia Tenggara Lewat Biennale Jogja XV 2019

"Jadi sebetulnya saya ini bisa dikatakan mendestralisasi ruang pameran. Ruang pameran, khususnya di tahun 60-an, seperti ruangan angker. Tulisan di surat kabar dan majalah itu membuat yang angker ini bisa dinikmati," Bambang Bujono.

Artwork untuk Lifetime Achievement Art Award tahun ini dibuat oleh seniman Biennale Jogja XV Dian Suci Rahmawati. Dian sendiri merupakan ilustrator dan seniman asal Yogyakarta. Karya-karyanya berangkat dari observasi dan pengalamannya sebagai perempuan dalam ranah domestik.

Biennale Jogja 2019. (Dewiku.com/Kintan Sekarwangi)
Bambang Bujono terima penghargaan bergengsi di Biennale Jogja 2019, Minggu (24/11/2019). (Suara.com/Kintan Sekarwangi)

Sementara itu, Lifetime Achievement Art Award (LAAA) diberikan pertama kali pada tahun 2005, yaitu bersamaan dengan penyelenggaraan Jogja Biennale VIII. Penerimanya G. Sidharta Soegijo dan Sukasman.

Baca Juga: Siap-siap, Ini 5 Instalasi Seni Menarik di Biennale Jogja 2019

Berturut-turut kemudian pada 2007, yakni penyelenggaraan Biennale Jogja IX, penerimanya Profesor Sedarso Sp., M.A., dan Edhi Soenarso. Pada 2009 di Biennale Jogja X, penerimanya adalah Kartika Affandi dan Soenarto Pr.

Selanjutnya pada 2011, yaitu ketika penyelenggaraan Biennale Jogja XI, penerima penghargaan ini adalah Djokopekik. Pada 2013 di Biennale Jogja XII, penerimanya Moelyono. Tahun 2015 saat Biennale Jogja XIII, penerimanya adalah Jim Supangkat.

Biennale Jogja 2019. (Dewiku.com/Kintan Sekarwangi)
Bambang Bujono terima penghargaan bergengsi di Biennale Jogja 2019, Minggu (24/11/2019). (Suara.com/Kintan Sekarwangi)

Sementara itu tahun 2017, bersamaan dengan penyelenggaraan Biennale Jogja XIV "Equator", Lifetime Achievement Art Award dianugerahkan kepada dua orang.

Pertama adalah Drs. Wiyadi, seorang guru seni rupa yang mengajar di SSRI/SMSR Yogyakarta, kini SMK, dan sudah pensiun. Kedua, penghargaan bergengsi itu juga diberikan kepada Drs.Sunaryo, perupa yang berkarya melalui seni lukis dan patung, mengajar dan kini sudah pensiun di FSRD ITB Bandung.

SUARA.com/Kintan Sekarwangi

Berita Terkait TERKINI
Film biasanya selalu ramai akan dialog dan umumnya berisik. Namun, ada beberapa film yang tidak memiliki banyak suara da...
event | 16:50 WIB
Rumah produksi Visinema Pictures resmi merilis trailer, dan poster film aksi 13 Bom Di Jakarta, yang dijadwalkan tayang ...
event | 10:35 WIB
Event yang telah dibuka sejak 17 November tersebut berlokasi di City Hall Lantai 5 Mal Pondok Indah 3, Jakarta Selatan....
event | 10:00 WIB
Diprakarsai oleh Andi Rianto & Magenta Orchestra, konser ini menjadi kelanjutan setelah suksesnya "The Sound of Colors 1...
event | 17:00 WIB
Rossa akan menggelar konser di Bandung untuk promo album terbaru dengan bintang tamu Ryeowook dari Super Junior dan Bars...
event | 18:30 WIB
Jepang mengadakan Piala Dunia pungut sampah bernama Spogomi yang diikuti puluhan negara dunia termasuk Indonesia....
event | 12:30 WIB
Kegiatan arung jeram "Clasic Progo World Class River," merupakan kompetisi arung jeram nasional dengan Piala Tetap Sri S...
event | 15:30 WIB
Film Romansa Remaja akan selalu diminati oleh warga karena tema dan jalan ceritanya yang cukup membuat orang-orang meras...
event | 13:55 WIB
Informasi mengenai Women Half Marathon, event lari khusus untuk perempuan pertama yang digelar di Jakarta tahun 2024 men...
event | 12:30 WIB
Duo legendaris asal Australia, Air Supply, akan menggelar konser di Solo, Jawa Tengah, Indonesia....
event | 08:30 WIB
Tampilkan lebih banyak