Guideku.com - Di lereng perbukitan Sumatera Barat, tersembunyi suatu desa yang tak hanya menyuguhkan panorama alam, tetapi juga inspirasi bagi kaum muda: Tabek. Lewat program Kampung Berseri Astra (KBA), kampung ini tidak hanya berbenah sebagai destinasi wisata, namun juga menciptakan peluang ekonomi baru yang menggerakkan komunitas lokal.
Kampung Berseri Astra adalah program dari PT Astra International Tbk untuk menghidupkan desa melalui empat pilar: Pendidikan, Kewirausahaan, Lingkungan, dan Kesehatan. Di sini, masyarakat dan perusahaan berkolaborasi untuk membangun komunitas yang tak sekadar indah secara fisik, tetapi juga kaya secara sosial dan ekonomi. Dengan program KBA, warga Tabek dan Astra bergandeng tangan menciptakan desa yang cerdas, bersih, dan produktif.
Ketua KBA Talang Babungo, Kasri Satra, mendedikasikan waktunya untuk mengubah kampung halaman yang dulu terpuruk setelah kebakaran besar 2015. "Kita ingin Tabek bukan hanya indah dilihat, tapi bisa bermanfaat bagi banyak orang, terutama anak-anak muda di sini," ujarnya penuh semangat.
Salah satu inovasi yang menjadi sorotan adalah budidaya maggot. Apa itu maggot? Maggot adalah larva lalat yang digunakan untuk mengurai sampah organik. Di tangan warga Tabek, maggot bukan sekadar pengurai limbah, tetapi juga sumber penghasilan. Petani menggunakan maggot sebagai pakan ternak alami yang dapat meningkatkan hasil ternak mereka. "Dari limbah jadi berkah. Ini bukan sekadar tentang uang, tapi menjaga lingkungan," kata salah seorang warga yang terlibat dalam program ini.
Bagi anak muda, KBA Tabek menyediakan ruang kreatif bernama Rumah Pintar. Di sini, generasi muda Tabek belajar, berkarya, hingga menggali potensi diri. Mulai dari pelatihan keterampilan hingga pendidikan budaya, Rumah Pintar menjadi tempat mereka menatap masa depan. "Rumah Pintar ini bukan hanya gedung, tapi ruang untuk mimpi-mimpi besar," kata Kasri.
Selain maggot, masyarakat Tabek kini mengembangkan produk gula semut dari tebu yang diproses menggunakan mesin kilang semi modern. Produk ini tidak hanya lebih efisien, tetapi juga punya nilai jual yang lebih tinggi. Dengan inovasi ini, Tabek tidak hanya dikenal sebagai desa wisata tetapi juga sebagai penghasil produk lokal yang berkualitas. "Kita ingin mengangkat nama Tabek ke luar Sumatera, bahkan ke seluruh Indonesia," tambah Kasri.
Transformasi Tabek menjadi bukti nyata bahwa perubahan tidak harus datang dari kota besar. Dari pinggiran Sumatera Barat, desa kecil ini berhasil menginspirasi banyak orang dengan kesederhanaan dan inovasinya. Kolaborasi antara Astra dan masyarakat lokal telah menghadirkan harapan baru dan menciptakan komunitas yang berdikari.
Dengan lebih dari 600 relawan aktif, Kampung Berseri Astra di Tabek adalah cerminan potensi desa yang hidup berkat ide-ide kreatif, semangat gotong royong, dan keberanian untuk bermimpi.