Kopi Tuli, Kedai Kopi Tunarungu di Depok

Berawal dari seringnya ditolak kerja, tunarungu ini membuat Kedai Kopi Tuli.

Dany Garjito
Senin, 23 Juli 2018 | 10:47 WIB
Kedai Kopi Tuli. [Suara.com/Firsta Nodia]

Kedai Kopi Tuli. [Suara.com/Firsta Nodia]

Guideku.com - Kedai Kopi Tuli di Depok lahir dari semangat dan harapan untuk masa depan. Bukan hanya untuk masa depan sang pemilik saja, tapi juga demi membantu teman-teman tunarungu yang senasib.

Seperti dilansir dari Suara.com, Adhika Prakoso selaku pemilik Kedai Kopi Tuli melihat besarnya peluang di bisnis kedai kopi. 

Adhika pun mulai mengajak rekannya yang juga tunarungu, Trierwinsyah dan Putri untuk membuka kedai kopi bernama Koptul alias Kopi Tuli yang berlokasi di Jalan Krukut Raya No.70 Cinere, Depok. 

Baca Juga: Mencicipi Kopi Aceh sampai Kopi Wamena, Mana yang Paling Enak?

Dia berharap bisa memberdayakan kaum tunarungu agar bisa mandiri.

Adhika mengatakan bahwa kedai Kopi Tuli ini baru dibuka pada 12 Mei 2018 lalu. Dilatarbelakangi kesulitan mendapat pekerjaan yang layak karena memiliki keterbatasan.

Inilah yang menjadi semangat Adhika membuka usaha agar teman-teman tuli bisa memperoleh pekerjaan yang layak.

Baca Juga: 9 Beach Club Bali Murah 2018, Karena Asyik Nggak Harus Mahal!

Alasan memilih bisnis kopi memang dipengaruhi juga oleh kecintaan Adhika terhadap kopi. Ia mengambil kursus singkat untuk belajar meracik dan mengelola bisnis kopi di Toffin.

"Belajar dan dapat mesinnya di Toffin. Satu minggu belajar. Jadi saya belajar mengoperasikan mesin pembuat kopi dan juga bisnisnya. Semua lebih mudah karena saya memang pecinta kopi dan sudah punya basic meramu kopi," kata Adhika.

Kedai Kopi Tuli. [Suara.com/Firsta Nodia]
Kedai Kopi Tuli. [Suara.com/Firsta Nodia]

Adhika Prakoso mengklaim, di Kedai Koptul ini pengunjung tak hanya bisa menyeruput kopi yang mereka seduh namun juga mempelajari bahasa isyarat yang digunakannya untuk berkomunikasi sehari-hari.

Baca Juga: Foto Pesona Oneeighty Bali, Tempat Liburan Al Ghazali dan Kekasih

Hal tersebut juga ditunjang dengan kemasan gelas kopi di gerai ini yang istimewa. Kamu akan mendapati simbol Bisindo beserta abjad yang mewakilinya.

Adhika Prakoso menambahkan bahwa salah satu tujuannya membuat simbol Bisindo supaya pengunjung ketika minum kopi tuli bisa belajar bahasa isyarat dan lebih mudah bertukar informasi dengan teman-teman tuli.

Sarjana lulusan Desain Komunikasi Visual di Binus University ini membuat sendiri desain simbol Bisindo hingga logo Kopi Tuli.

Baca Juga: Nikmati Menu Buffet 200 Macam Makanan di Aston Imperial Bekasi

Jangan khawatir kamu akan kesulitan ketika akan memesan kopi di sini. Jika simbol Bisindo saja belum cukup, kamu bisa memesan kopi tertentu dengan menyebutkan abjad penandanya saja. 

Karena nama kopi di sini juga diberi simbol A, B, C, D, E, F, G, H, I untuk mempermudah pengunjung ketika akan memesannya.

Misalnya ketika akan memesan Kosu Koso alias Es Kopi Susu, maka cukup menyebutkan abjad A.

Adhika Prakoso berharap Koptul atau Kopi Tuli bisa semakin berkembang sehingga mampu turut membantu teman-teman tunarungu supaya lebih produktif dan mandiri.

SUARA.com/Firsta Nodia

Artikel ini sudah dimuat di SUARA.com dengan judul: Sering Ditolak Kerja, Tunarungu Ini Bikin Kedai Kopi Tuli

Berita Terkait TERKINI
Cara dan Syarat Jadi Mitra Program Makan Bergizi Gratis, Ikuti Langkah Berikut...
food | 10:00 WIB
Pramono Anung pun menyebutkannya satu persatu, seperti yang Suara.com kutip dari akun TikTok @kulineronsunday....
food | 10:00 WIB
Di vlog terbaru, Nikita Willy mengaku tidak minum kopi selama hamil, nih....
food | 10:00 WIB
Terlepas dari pro-kontra kenaikan PPN, kebutuhan protein hewani tetap bisa dipenuhi dengan alternatif ikan-ikan berikut ...
food | 10:00 WIB
Sepanjang tahun 2024, ada beragam jenis makanan yang tiba-tiba viral di Indonesia. Tak perlu berlama-lama, mari kita bah...
food | 10:00 WIB
Apel dapat anda konsumsi dengan sayuran apa pun terutama dengan kubis....
food | 10:00 WIB
Salah satu menu bakaran yang rekomended untuk merayakan Tahun Baru yaitu menu frozen food. Nah berikut ini menu bakaran ...
food | 10:00 WIB
Banyak responden di Indonesia menggunakan akhir tahun sebagai alasan untuk menunda makan yang sehat agar dapat menikmati...
food | 10:00 WIB
Pemerintah telah menetapkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen yang akan berlaku mulai 1 Januari 2025....
food | 10:00 WIB
Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa konsumsi makanan ultra proses menjadi salah satu penyebab utama peningkatan risik...
food | 10:00 WIB
Tampilkan lebih banyak