Mencicipi Kopi Aceh sampai Kopi Wamena, Mana yang Paling Enak?

Festival Kopi Nusantara, ajang mencicipi aneka kopi dari beberapa daerah di Indonesia.

Dany Garjito
Senin, 23 Juli 2018 | 08:55 WIB
Festival Kopi Nusantara di Bentara Budaya Jakarta (Suara.com / Firsta NODIA)

Festival Kopi Nusantara di Bentara Budaya Jakarta (Suara.com / Firsta NODIA)

Guideku.com - Para petani kopi di Indonesia mengenal berbagai jenis kopi, tapi setidaknya ada tiga jenis yang mendominasi perkebunan kopi di nusantara, yakni jenis arabika, robusta dan liberica.

Masing-masing jenis kopi memiliki cita rasa dan kualitas yang berbeda satu sama lain.

Misalnya arabica lazimnya tumbuh di dataran tinggi dengan ketinggian di atas 1000 meter dari permukaan laut.

Baca Juga: 9 Beach Club Bali Murah 2018, Karena Asyik Nggak Harus Mahal!

Lalu ada robusta yang tumbuh di dataran dengan ketinggian di bawah 1000 meter dari permukaan laut. Sedangkan kopi jenis liberika dapat tumbuh setinggi sembilan meter di atas tanah.  

Kondisi tanah, lokasi biji kopi ditanam mampu menjadi faktor yang mempengaruhi rasa dan aroma kopi. Maka dari itu hampir di setiap daerah di Indonesia memiliki kopi dengan ciri khasnya masing-masing. 

Seperti dilansir dari Suara.com, beberapa hari lalu ada Festival Kopi Nusantara yang digelar di Bentara Budaya Jakarta.

Baca Juga: Resto Piknik Lebak Bulus, Tempat Makan Jakarta Serasa di Canggu

Di festival tersebut kita bisa mencoba berbagai jenis kopi nusantara dari berbagai daerah.

Kira-kira kopi daerah mana yang paling enak?  

1. Arabika Gayo

Baca Juga: Barista Cantik Indonesia Jago Racik Kopi, Mau Dong Dibikinin Kopi

Festival Kopi Nusantara di Bentara Budaya Jakarta (Suara.com / Firsta NODIA)
Festival Kopi Nusantara di Bentara Budaya Jakarta (Suara.com / Firsta NODIA)

Arabika Gayo berasal dari tanah Gayo di Aceh Tengah.

Mustafa Kemal dari Merabata Arabica Gayo mengatakan bahwa kopi arabika Gayo memiliki aroma yang lebih harum dan fruity, karena arabika ditanam di ketinggian 1200-1600 meter di atas permukaan laut. 

Dataran tinggi Gayo, menurut Mustafa, merupakan salah satu penghasil kopi terbesar di Aceh. Iklimnya yang sejuk turut berpengaruh pada kualitas kopi yang dihasilkan. 

Baca Juga: Cafe Kapitoo Toraja, Sensasi Minum Kopi Toraja di Atas Awan

2. Kopi Sumba

Jika tanah Gayo yang menghasilkan kopi arabika, lain lagi yang ada di Sumba. Jenis kopi yang banyak ditanam para petani di Sumba adalah jenis kopi robusta.

MM Anggriani dari Bapelitbangda Sumba Barat Daya menyampaikan, ciri khas kopi Sumba yaitu memiliki cita rasa yang asam dan agak pahit, namun setelah diminum akan meninggalkan rasa seperti mengonsumsi cokelat. 

Anggraini menambahkan, walaupun secara kualitas robusta dianggap lebih rendah dibandingkan arabika, kopi Sumba telah dinobatkan sebagai kopi robusta terbaik di Indonesia.

Predikat tersebut didapat setelah melewati uji cita rasa pada Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia di Jember, Jawa Timur pada Agustus 2017. Kopi Sumba berhasil unggul dan menyingkirkan sembilan finalis lain.

3. Kopi Wamena

Biji kopi arabika yang tumbuh di ketinggian 1600 meter di atas permukaan laut banyak diminati karena citarasanya yang tidak terlalu asam, seperti yang dikatakan Petrus Patabang, Staf Produksi Pengolahan Kopi Cartenz.

Selain itu, arabika yang diproduksinya juga berasal dari varietas langka yakni tipika dan hanya bisa tumbuh di dataran tinggi Cartens.

Festival Kopi Nusantara.di Bentara Budaya Jakarta (Suara.com / Firsta NODIA)
Festival Kopi Nusantara di Bentara Budaya Jakarta (Suara.com / Firsta NODIA)

Petrus yang juga mewakili kelompok petani kopi Wamena ini menambahkan, cita rasa kopi ini sangat unik. Asam tapi tidak terlalu asam. Sehingga lebih soft dan cocok dikonsumsi bagi perempuan, anak-anak atau penikmat kopi pemula sekalipun.

Menariknya lagi, kopi yang ditanam petani kopi Jayawijaya ini menggunakan pupuk organik sehingga lebih alami dan terjamin kualitas serta cita rasanya. 

4. Kopi Java Ijen Raung Jawa Timur

Cita rasa kopi Java Ijen Raung asli Jawa Timur ini memiliki kekhasan pedas dan manis layaknya jahe. Hal itu diungkapkan Didik Suryadi, sekretaris Kelompok Tani Sejahtera Kayu Mas Situbondo.

Festival Kopi Nusantara di Bentara Budaya Jakarta (Suara.com / Firsta NODIA)
Festival Kopi Nusantara di Bentara Budaya Jakarta (Suara.com / Firsta NODIA)

Didik juga mengatakan bahwa karakter arabika itu pedas dan manis. Hal tersebut terjadi karena tanaman selingan yang digunakan ketika menanam kopi adalah jahe.

Kopi hanya panen sekali setahun jadi sembari menunggu masa panen, para petani menanam jahe.  

After taste dari Kopi Java Ijen Raung yang mirip jahe ini memang sudah menjadi standar operasional yang ditetapkan oleh asosiasi setempat.

Karena itu keragaman cita rasa kopi arabika yang dihasilkan petani kopi Jawa Timur menyatu dalam satu rasa.

SUARA.com/Firsta Nodia

Artikel ini sudah dimuat di SUARA.com dengan judul: Ini Beda Citarasa Kopi dari Aceh sampai Wamena

Berita Terkait TERKINI
Rasa keju gurih yang kuat dari kue ini membuat kastengel menjadi favorit banyak orang, terutama untuk menyambut Idul Fit...
food | 11:00 WIB
Tak harus jauh-jauh ke Solo, bikin es teh kampul sendiri di rumah, yuk!...
food | 11:40 WIB
Supaya hidangan opor ayam tidak cepat basi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan....
food | 12:20 WIB
Coba bikin spaghetti yang lezat di rumah, yuk!...
food | 14:37 WIB
Mulai dari aneka kolak hingga gorengan, berikut deretan ide menu takjil Ramadan....
food | 15:52 WIB
Simak resep ayam kukus jahe di bawah ini!...
food | 15:29 WIB
Berikut resep kimbap sederhana yang bisa jadi pilihan menu buka puasa....
food | 11:26 WIB
Berbuka puasa hendaknya tidak hanya dengan minuman yang menyegarkan, tetapi juga tetap sehat....
food | 10:34 WIB
Mitos atau fakta? Benarkan nasi beku lebih sehat untuk dikonsumsi penderita diabetes?...
food | 17:17 WIB
Berikut resep dan cara membuat makanan khas Thailand, mango sticy rice....
food | 14:22 WIB
Tampilkan lebih banyak