Guideku.com - Di Kudus, tak sulit kita menemukan ragam olahan kuliner berbahan daging kerbau.
Olahan kuliner ini pun bermacam dari sate kerbau yang kaya rempah dengan cita rasa manis, asin, dan gurih hingga soto kerbau dengan bumbunya yang purnarasa.
Tak hanya sate dan soto, kita juga dapat menikmati sajian melegenda berbahan daging kerbau khas Kota Kretek ini macam nasi pindang kerbau.
Baca Juga: Pulau Cincin di Danau Loktak Ini Bisa Bergerak, Mengapa?
Memang, olahan makanan berbahan daging kerbau begitu melekat dengan masyarakat Kudus dan diwariskan secara turun-temurun. Saking khasnya, belum tentu kita dapat menikmati deretan makanan ini di kota lain, lho. Sebab, daging kerbau tak sepopuler daging sapi.
Lantas pernahkan terlintas di benakmu mengapa kota yang berada di jalur pantai timur laut Jawa Tengah ini memiliki begitu banyak hidangan berbahan daging kerbau secara turun-temurun?
Baca Juga: Cantiknya Sungai Lima Warna, Cano Cristales di Kolombia
Usut punya usut, varian olahan kuliner berbahan daging kerbau ini lahir sejak masa penyebaran Islam dimulai.
Tokoh penting di balik kepopuleran hidangan ini yakni, Sunan Kudus salah satu dedengkot Wali Songo yang menginfiltrasi islam di daerah Kudus dan sekitarnya.
Saat Sunan Kudus hendak menyiarkan agama Islam di kota Kudus, masyarakat setempat saat itu banyak yang memeluk agama Hindu.
Baca Juga: Potret Sejuknya Air Terjun Curug Benowo Semarang, Bikin Mager!
Lantas, sebab sapi begitu disucikan umat Hindu, saat hari raya Idul Adha tiba, Sunan Kudus beritikad untuk mengganti sapi dengan kerbau untuk disembelih.
Kerbau digunakan Sunan Kudus agar tak melukai perasaan umat Hindu, bahkan sang sunan melarang masyarakat Kudus kala itu untuk menyembelih sapi.
Wasiat Sunan Kudus ini kemudian diwariskan secara turun-temurun.
Baca Juga: Tak Hanya Bakso Tetelan Pak BG, ini 5 Bakso Legendaris di Jogja
Sejak saat itu, masyarakat Kudus mulai mengembangkan beragam kuliner lezat berbahan daging kerbau.