Guideku.com - Lebaran atau Idul Fitri 1440 Hijriah identik dengan tradisi saling memaafkan.
Selain itu, Idul Fitri juga seakan tak lengkap jika tidak makan ketupat.
Namun, pernahkah kamu bertanya-tanya kenapa ketupat menjadi menu khas saat lebaran atau Idul Fitri?
Baca Juga: Menikmati Atraksi Matahari Terbit di Waduk Sempor Gombong nan Permai
Daripada penasaran, langsung aja yuk cekidot alasan kenapa ketupat jadi menu khas saat lebaran.
Ketupat hidangan khas Asia Tenggara
Tak hanya di Indonesia, ketupat juga ternyata sudah cukup lama hadir di beberapa negara di Asia Tenggara, sebut saja Singapura, Filipina, dan Malaysia.
Baca Juga: Serupa Tapi Tak Sama, Aneka Jajajan Indonesia ini Sekilas Mirip Lemper
Ketupat di Filipina berbentuk segitiga dan disebut bugnoy
Nama dan bentuknya memang beda dari ketupat di Indonesia, namun selebihnya nyaris mirip banget dengan ketupat Indonesia.
Ketupat sudah menemani rakyat Indonesia sejak zaman Hindu-Buddha
Baca Juga: Bukan Mistis, Ini Makna Sesungguhnya di Balik Misteri Pantai Jelangkung
Salah satu buktinya adalah hidangan bernama Tipat yang kerap dilibatkan dalam ritual ibadah di Bali.
Ketupat menjadi hidangan khas beberapa daerah di Indonesia
Sebut saja ada kupat tahu di Jawa Barat. Grabag di magelang. Katupat kandangan di Banjar. Lalu ada juga kupat glabet di Tegal.
Menjadi makanan khas lebaran atau Idul Fitri sejak zaman Sunan Kalijaga
Disebutkan bahwa akronim dari ketupat (kupat dalam bahasa Jawa) adalah ngaku lepat atau mengakui kesalahan. Hal tersebut tentu sangat tepat untuk dijadikan sebagai semacam simbol saling mengakui kesalahan dan saling memaafkan.
Artikel ini sebelumnya sudah dimuat di Keepo.me--Jaringan Suara.com dengan judul: Nggak Nyangka! Ternyata Ini Asal-usul Kenapa Ketupat Jadi Menu Khas Saat Lebaran