Guideku.com - Belakangan publik di seluruh dunia dihebohkan dengan merebaknya virus corona. Virus mematikan di Wuhan ini dicurigai bersumber dari Pasar Seafood Huanan yang menjual daging hewan liar, mulai dari serigala hingga koala.
Bukan hal baru bagi warga Kota Wuhan, karena sebenarnya Pasar Seafood Huanan ini sudah beroperasi sejak lama dan menjual hewan liar hidup hingga berbagai jenis daging satwa langka.
Dikutip Guideku.com dari laman Business Insider Singapore, Kamis (23/1/2020), Pasar Seafood Huanan inilah yang dicurigai menjadi titik awal tersebarnya virus corona.
Baca Juga: Sup Kelelawar dan 4 Kuliner Ekstrem Berbahaya Tapi Paling Banyak Dicari
Pasar Seafood Huanan sendiri telah ditutup pada 1 Januari 2020 lalu untuk sementara waktu karena diyakini sebagai 'ground zero' bagi virus corona.
Sebenarnya, pemerintah di China telah mengawasi Pasar Seafood Huanan dengan melarang pedagang menjual daging hewan liar.
Tetapi siapa sangka, rupanya masih banyak pedagang usil yang diam-diam menyelundupkan hewan hidup hingga daging satwa langka.
Baca Juga: Sup Kelelawar, Santapan yang Jadi Biang Virus Mematikan di Wuhan?
Media The South China Morning Post juga menyebutkan bahwa Pasar Seafood Huanan sudah sejak lama menjual berbagai hewan hidup, mulai dari serigala, koala, merak, hingga berang-berang.
Salah seorang pengguna Twitter @muyixiao juga sempat mengunggah daftar menu yang ditawarkan oleh pedagang di Pasar Seafood Huanan.
Baca Juga: Lampaui Populasi Austria, Turis di Tembok Besar China bak Lautan Manusia
Jenis pasar hewan liar seperti Huanan ini rupanya juga terdapat di beberapa daerah China lainnya, seperti Guangzhou dan Shandong.
Pasar yang menjual daging hewan liar ini tentu saja berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya virus corona.
Virus corona yang mematikan di Wuhan ini sekilas terdengar mirip dengan virus SARS yang sempat merenggut nyawa lebih dari 700 orang pada tahun 2002-2003.
Kala itu, virus SARS menyebar cepat terutama di negara China. Virus mematikan ini dipercaya bermula dari kelelawar yang dijual bebas di pasar kemudian dikonsumsi oleh warga China.
Wang Yuedan, profesor imunologi dari Peking University's School of Basic Medical Science menjelaskan kepada Bloomberg bahwasanya China memang rentan terhadap wabah virus.
Alasannya, warga China tergolong kerap melakukan kontak sangat dekat antara manusia dengan hewan, termasuk menyantap daging segar dari hewan liar.
"Hal ini juga berlaku untuk Ebola, yang muncul akibat penderita memakan sembarang hewan dari hutan di Afrika," sebutnya.
Hingga kini, Pemerintah China dan dunia tengah berfokus untuk mengkaji lebih dalam persebaran virus corona tersebut.
Sebagai tindakan pencegahan dini terhadap virus corona, Pemerintah China sebelumnya telah menutup seluruh lapak perdagangan daging satwa liar dan hewan hidup termasuk di Pasar Seafood Huanan.