Food
Restoran Sushi Tayangkan Iklan Diduga Rasis, Tuai Kecaman Publik
Iklan tersebut dinilai rasis dan membuat publik merasa marah.
Hiromi Kyuna

Guideku.com - Iklan menjadi salah satu cara untuk mempromosikan produk atau tempat. Tentunya iklan akan dibuat semenarik mungkin untuk mendapatkan minat pelanggan.
Sebelum mempublikasikan iklan ke khalayak, ada baiknya untuk mengecek terlebih dulu. Materi iklan yang berkaitan dengan SARA tentu akan memancing amarah publik.
Baca Juga
Penuhi Janji, Polisi Ini Bawakan Bakso untuk Para Tahanan di Penjara
Dihampiri Monyet saat Mendaki Gunung, Reaksinya Bikin Publik Ngakak
Viral Pria Lukis Pramugari di Pesawat, Hasilnya Bikin publik Tercengang
Viral Kue tart di Peringatan 100 Hari Kematian, Sukses Bikin Publik Heran
Paket Beras Nyasar ke Tetangga, Warganet ini Geram Lihat Jumlah Berkurang
Melansir dari World of Buzz, sebuah restoran sushi di Malaysia dikecam publik karena iklan rasis yang ditayangkan. Restoran yang baru membuka gerai pertama mereka di sisi utara Semenanjung Malaysia ini kemudian menayangkan iklan sebagai bentuk promosi mereka.
Restoran sushi lokal ini membuat iklan berupa video dengan menampilkan sekelompok teman yang tengah mencoba sushi. Pembuat konten kemudian terlihat menempelkan selotip di sisi matanya agar terlihat lebih sipit.

Dalam satu adegan, ia terlihat kesulitan menggunakan sumpit dan memutuskan memakan potongan sushi dengan tangan kosong. Video ini kemudian tak disukai oleh warga Malaysia, pasalnya iklan tersebut diduga menunjukkan kurangnya rasa hormat terhadap makanan dan budaya Jepang.
“Rasis dan ofensif tanpa akhir. Anda menjual makanan Jepang tetapi Anda ingin mendukung influencer bodoh seperti itu dengan konten bodoh. Dia bahkan menempelkan selotip di matanya agar terlihat sipit. Apakah kamu bodoh? Branding macam apa ini,” kata seorang warganet.
Iklan tersebut juga menarik perhatian pengulas makanan terkenal Ceddy yang mengatakan bahwa meskipun influencer memiliki banyak pengikut, ini bukan cara terbaik untuk mempromosikan restoran.
“Tidak perlu menggunakan gimmick murahan. Anda menjual makanan Jepang jadi sedikit lebih menghormati budaya mereka, apakah ada kebutuhan untuk membuat mata sipit dalam video?” tanya Ceddy melalui akun Twitter.
Sementara itu, berdasarkan pantauan tim Suara.com, iklan tersebut telah dihapus dan tak bisa diakses kembali.