Guideku.com - Boneka Hakata secara massal diproduksi di Fukuoka, sebuah kota pantai di pulau terbesar ketiga yang dimiliiki Jepang, Kyushu.
Boneka tradisional Jepang berbahan keramik ini diproduksi pada awal abad ke-17.
Kala itu teknik pembuatan boneka berbahan keramik pertama kali diperkenalkan seorang pengrajin genteng, Souhichi Masaki.
Baca Juga: Seribu Lampion Dieng Culture Festival 2018 Hiasi Angkasa
Secara turun temurun, teknik ini kemudian dikembangkan para pengrajin di seantero Jepang.
Tak hanya itu, seiring perkembangan zaman, teknik pembuatannya pun turut berkembang. Hingga beragam warna menghiasi boneka Hakata.
Bagi masyarakat Jepang, boneka Hakata lebih dari sekadar maskot kota Fukuoka, boneka berbahan keramik ini merupakan salah satu simbol sejarah dan kebudayaan Jepang.
Baca Juga: Lokasi Syuting The Nun di Rumania Ini Dijamin Bikin Kamu Ngeri
"Karakter-karakter boneka Hakata bersumber dari tokoh sejarah dan legenda Jepang populer," ungkap seorang pengrajin boneka Hakata, Kuniaki Takeyoshi.
Beragam karakter dan profesi yang tumbuh mengiringi sejarah kebudayaan Jepang diperkenalkan melalui boneka Hakata.
Mulai dari pemain kabuki, tokoh-tokoh dalam Noh (teater tradisional Jepang), tokoh spiritual, karakter dalam legenda Jepang, pemain sumo, samurai, hingga masyarakat Jepang sehari-hari.
Baca Juga: Siap Uji Nyali, Ini Proses Mengerikan Mumi Biksu di Jepang
Nama Hakata sendiri diambil dari nama daerah di pulau Kyushu yang kini dilebur bersama Fukuoka.
Dahulu, Kyushu memiliki dua kota besar, Fukuoka dan Hakata. Namun pada tahun 1889, kedua kota ini digabung menjadi satu dan kini dikenal sebagai Fukuoka.
Hari ini, bahkan tidak sedikit penduduk setempat yang masih menganggap Hakata sebagai tanah kelahiran mereka.
Baca Juga: Gaya Traveling Venna Melinda di Jepang Kayak ABG, Bisa Ditiru Nih