Travel
Melawan Zaman, Kota Tua Hoi An Tetap Memesona
Wajib masuk itenarary kamu saat vakansi ke Vietnam nih!
Dany Garjito | Aditya Prasanda

Guideku.com - Membentang di selatan Da Nang, Vietnam, tepatnya di dekat Sungai Thu Bon, kota Hoi An berdiri menawarkan lanskap kota tua dengan komposisi warna cerahnya yang dimakan zaman.
Pada abad ke 15 hingga 19, Hoi An merupakan pelabuhan perdagangan di Asia Tenggara yang hiruk pikuk.
Baca Juga
Pedagang dari Jepang, Cina, Belanda silih berdatangan membawa sutra, tembikar, keramik dan rempah-rempah.
Namun sayang, perputaran ekonomi yang lamban membuat para pedagang memutuskan meninggalkan Hoi An kemudian.
Hari ini, kota tua Hoi An tetap lestari dengan tradisi, budaya dan bangunannya yang khas.

Hal ini yang kemudian jadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.
Di Hoi An, kita akan melihat deretan rumah dan toko berjejeran.
Rumah-rumah tua itu terbagi atas dua lantai. Lantai atas difungsikan sebagai hunian, dan lantai bawah sebagai toko.

Yang mencolok dari bangunan-bangunan di Hoi An yakni warna kuningnya yang melapisi nyaris seluruh bangunan.
Warna-warna ini dihadirkan bukan tanpa sebab, masyarakat Hoi An meyakini kuning merupakan simbol tahta dan superioritas.
Warna kuning bagi juga merupakan perlambang keberuntungan, kebanggaan dan kemakmuran.
Selain itu, warna kuning juga dianggap dapat menyerap panas, sehingga sangat cocok untuk kawasan bercuaca panas dan lembab seperti di Vietnam.

Hoi An memiliki 844 rumah kuno yang tercatat sebagai Warisan Dunia UNESCO.
Para penduduknya, mayoritas berprofesi sebagai seniman, penjahit, dan pengrajin.
Untuk memasuki komplek bangunan tua Hoi An, kita hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp 80 ribu.
Kita dapat menikmati beragam bangunan tua macam Phung Hung Old House, Duc An Old House, Museum of Sa Huynh Culture dan Quang Thang Ancient House.
- TAGS:
- # hli an
- # vietnam
- # kota tua