Guideku.com - Tembok Besar Cina bukanlah satu-satunya destinasi wisata berukuran masif yang ada di negara Tirai Bambu. Masih dari era dinasti yang sama, ada pula Makam Qin Shi Huang atau kaisar pemersatu Cina.
Terletak di distrik Lintong, daerah Xi'an, makam ini ditemukan secara tak sengaja oleh seorang petani pada tahun 1974.
Penggalian lantas mulai dilakukan, dan kini kompleks Makam Qin Shi Huang dinobatkan sebagai salah satu situs arkeologi terbesar di dunia. Tak hanya itu, situs ini pun menjadi salah satu situs yang dilindungi UNESCO.
Baca Juga: Tradisi Potong Jari, Pernyataan Cinta Ekstrem Suku Dani di Papua
Pengawal menuju hidup abadi
Diketahui, terdapat lebih dari 8 ribu patung prajurit yang berbaris di dalam kompleks makam ini. Lengkap dengan kuda tempur dan senjata, seluruh patung tersebut merupakan patung terakota.
Baca Juga: Tradisi Kerik Gigi, Cantik yang Hakiki Ala Wanita Suku Mentawai
Yang unik, tak satu pun dari patung-patung tersebut memiliki rupa yang sama. Ribuan patung ini seolah benar-benar menggambarkan pasukan tentara yang hidup di Dinasti Qin dulu.
Konon, patung-patung ini ada dengan harapan agar Kaisar Qin Shi Huang yang mati muda dapat tetap hidup dan berkuasa bersama jajaran prajuritnya di kehidupan berikut.
Baca Juga: Asyiknya Menginap di Hotel Bus saat Wisata ke Belitung dan Toba
Berawal dari obsesi sang kaisar atas kekuasaan
Kaisar Qin Shi Huang sendiri diketahui memang terobsesi dengan pencarian resep hidup abadi.
Selepas naik takhta pada usia 13 tahun, Qin Shi Huang berhasil menaklukkan penguasa-penguasa lain di dataran Cina dan membentuk dinasti baru. Tak hanya itu, Tembok Besar Cina pun diselesaikan pada masa pemerintahannya.
Baca Juga: 6 Pasangan Artis yang Tinggal di Bali, Liburan Tiap Hari
Meski begitu, Kaisar Qin Shi Huang juga terkenal kejam. Salah satu buktinya adalah perintah Qin Shi Huang untuk mengubur para pekerja yang tewas dalam proses pembangunan Tembok Besar di dalam bangunan tembok tersebut.
Karena kekuasaannya inilah, tidak heran jika Qin Shi Huang ingin memiliki umur tidak terbatas agar bisa terus menikmatinya.
Mirisnya, kaisar Qin Shi Huang harus rela mati muda
Sayangnya, sang kaisar meninggal pada usia 39 tahun dan dinastinya hanya bertahan selama 2 generasi.
Ironisnya, para ahli berspekulasi bahwa kematian sang kaisar di usia muda ini barangkali disebabkan oleh aliran air raksa yang ada di sekitar makam.
Saat itu, kaisar Qin Shi Huang menganggap bahwa air raksa dapat menjadi salah satu resepnya menuju keabadian. Namun, air raksa tersebutlah yang akhirnya mengakhiri hidup si kaisar.
Hingga kini penggalian masih berlanjut
Lebih dari dua ribu tahun berlalu sejak dibuat, namun belum semua patung terakota serta kompleks makam Kaisar Qin Shi Huang ini berhasil digali.
Saat ini, total terdapat tiga spot penggalian. Spot pertama memiliki 1000 patung prajurit, spot kedua berisi 1.300 patung kuda dan tentara, dan spot ketiga hanya memiliki 68 tentara.
Konon, salah satu hambatan adalah adanya jebakan mematikan yang kemungkinan masih aktif di bagian dalam makam.
Tak heran, misteri hidup abadi di destinasi wisata yang satu ini belum bisa terkuak sepenuhnya.