Erupsi Gunung Anak Krakatau Sebabkan Tsunami, Kok Bisa Ya?

Begini penjelasannya

Angga Roni Priambodo | Arendya Nariswari
Senin, 24 Desember 2018 | 08:45 WIB
Ilustrasi Gunung Anak Krakatau meletus. (Pixabay)

Ilustrasi Gunung Anak Krakatau meletus. (Pixabay)

Guideku.com - Tsunami menyapu wilayah Banten dan Lampung pada hari Sabtu (22/12/18), kurang lebih sekitar pukul 21.27 WIB.

Berdasarkan keterangan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), tsunami ini terjadi akibat erupsi Gunung Anak Krakatau beserta cuaca buruk.

Lalu apa hubungannya erupsi Gunung Anak Krakatau dengan tsunami Banten dan Lampung?

Baca Juga: Menikmati Cantiknya Lanskap Surgawi Pantai Senggigi di Lombok

Awalnya, banyak yang mengira peristiwa gelombang besar tersebut bukanlah tsunami.

Informasi gelombang tinggi ini sempat membingungkan banyak pihak, travelers.

Di awal penjelasan, BMKG memperkirakan, gelombang tinggi terjadi karena bulan purnama alias pasang.

Baca Juga: Pedas Asin, Sambal Sirawir Khas Desa Tepal di Sumbawa Bikin Merem Melek

Setelah diteliti lebih dalam lagi, BMKG kemudian menyatakan bahwa gelombang tinggi yang terjadi adalah tsunami.

Suasana di Pantai Anyer pasca-tsunami, Banten, Jawa Barat, Minggu (23/12). [Suara.com/Fakhri Hermansyah]
Suasana di Pantai Anyer pasca-tsunami, Banten, Jawa Barat, Minggu (23/12). [Suara.com/Fakhri Hermansyah]

Ciri gelombang besar yang menerjang sejumlah wilayah Selat Sunda ini mririp dengan kejadian di Palu, Sulawesi Tengah beberapa waku lalu.

Sejak Sabtu, Gunung Anak Krakatau telah mengalami erupsi selama 4 kali pukul 21.03.

Baca Juga: Awas Dicap Norak, Jangan Lakukan 5 Hal Ini Saat Menginap di Hotel

Ternyata erupsi Gunung Anak Krakatau tersebut mengakibatkan jatuhnya guguran material ke dalam laut yang menyebabkan gelombang tingi.

BMKG juga menyebutkan ketika dipicu erupsi Gunung Anak Krakatau, gelombang tsunami yang dihasilkan bisa mencapai 90 sentimeter.

Suasana di Pantai Anyer pasca-tsunami, Banten, Jawa Barat, Minggu (23/12). [Suara.com/Fakhri Hermansyah]
Suasana di Pantai Anyer pasca-tsunami, Banten, Jawa Barat, Minggu (23/12). [Suara.com/Fakhri Hermansyah]

Tetapi dengan kondisi cuaca waktu itu, gelombang tsunami bertambah hingga kurang lebih dua meter.

Baca Juga: Bikin Lapar, Koki Ini Racik Nasi Kebuli Daging Sapi Raksasa

Nah, itu tadi penjelasan singkat penyebab tsunami di Banten dan Lampung.

Hingga kini para ahli serta tim penyelamat masih melakukan evakuasi terhadap korban tsunami di Banten dan Lampung.

Semoga seluruh wilayah di Selat Sunda yang terdampak tsunami segera bangkit kembali ya.

Stay safe travelers.

Berita Terkait TERKINI
Lorong Rappocini adalah bukti hidup dari sebuah harapan yang berkali-kali dipadamkan namun terus menyala kembali....
travel | 17:30 WIB
Liburan sekolah adalah waktu yang tepat untuk mengajak keluarga berlibur dan menikmati keindahan alam....
travel | 14:53 WIB
Jalan-jalan keliling Selandia Baru pakai campervan, yuk!...
travel | 10:00 WIB
Inilah deretan tempat wisata religi yang bisa dikunjungi saat liburan ke Solo, Jawa Tengah....
travel | 10:45 WIB
Inilah deretan tempat wisata Cianjur yang cocok dikunjungi saat musim libur Lebaran....
travel | 11:30 WIB
Beberapa destinasi wisata religi ini cocok dikunjungi saat libur Lebaran....
travel | 11:15 WIB
Supaya mudik tetap nyaman, penting untuk melakukan hal-hal berikut sepanjang perjalanan. Salah satunya melakukan peregan...
travel | 11:45 WIB
Kelima provinsi itu diprediksi menjadi daerah dengan tingkat kepadatan paling tinggi selama momen mudik Idul Fitri....
travel | 11:30 WIB
Bila sudah begitu, tentu perjalanan akan memakan waktu lebih lama karena kemungkinan jalanan kebih padat dari biasanya....
travel | 11:15 WIB
KBRI Tokyo juga secara simultan mendukung pelaksanaan Garuda Travel Fair serta mendorong pembukaan penerbangan langsung ...
travel | 11:00 WIB
Tampilkan lebih banyak