Ilustrasi penjara. (Unsplash/Ye Jinghan)
Guideku.com - Belum lama ini publik digegerkan dengan berita 400 siswa muslim Kazakhstan di wilayah Habahe dan Burqin, Xinjiang, Cina.
Dilansir Guideku.com dari laman World of Buzz, siswa ini ditahan oleh pihak otoritas Cina setelah melakukan protes.
Pihak otoritas Cina mengharuskan mereka untuk memakan daging babi.
Baca Juga: Mereka yang Selamat dari Bencana di Indonesia di Tahun 2018
Setelah kejadian tersebut, keberadaan para siswa ini menjadi misteri.
Bahkan kementrian pendidikan Cina tidak mengungkapkan keberadaan dari para siswa ini.
''Lebih dari 400 siswa Kazakhstan telah hilang selama seminggu, dan orang tua mereka tidak tahu keberadaanya. Menurut laporan mereka ditahan karena menolak makan daging babi,'' kata seorang aktivis Kazakhstan kepada Radio Free Asia (RFA).
Baca Juga: Terungkap, Ini Resort Honeymoon Aura Kasih
Pertengahan Desember lalu, RFA juga melaporkan ada dugaan siswa ini dikurung dalam freezer daging berisi bangkai babi.
Freezer ini dikabarkan berada di Kabupaten Burqin.
Kabupaten Habahe sekarang ditutup dan dikelilingi oleh polisi serta pihak militer.
Baca Juga: 8 Foto Tahun Baruan Kocak ala Netizen, Nomor 7 Ngegas Banget
Di sisi lain, banyak yang mengatakan bahwa umat muslim di Xinjiang tak memiliki pilihan lain dalam situasi sulit tersebut.
''Muslim Xinjiang disiksa dan dicuci otak oleh otoritas,'' ungkap salah seorang penduduk.
Berita ini muncul setelah diadakannya kamp pendidikan ulang di Cina untuk masyakrakat muslim Uighur.
Baca Juga: Istri Brian Sheila on 7 Bantah Jadi Wanita Mabuk di Garuda Indonesia
Di kamp ini banyak Muslim diperintahkan untuk mencela agama mereka dan bersumpah setia kepada partai Komunis Cina.
Mereka juga dilaporkan dipaksa melakukan hal-hal yang bertentangan dengan agama Islam, seperti makan daging babi dan minum alkohol.
Banyak dari mereka yang berharap pihak berwenang segera menanggapi situasi mengerikan tersebut.