Guideku.com - Di tengah kawasan padang pasir di Australia Tengah, Uluru membentang dengan formasi bebatuan pasir merahnya nan menawan.
Formasi bebatuan setinggi 348 meter tersebut kian memukau tatkala matahari baru saja menampakkan wujudnya dan terbenam dengan rona merah yang memantul ke permukaan batu.
Namun itu belum seberapa, sebab pesona sesungguhnya dari destinasi wisata yang kerap dijuluki Ayers Rock ini tampak saat hujan lebat mengguyur formasi bebatuannya di musim panas.
Baca Juga: Tersesat di Bukit Bersalju, Turis Ini Malah Tolak Telepon dari Polisi
Lanskap memesona tersebut muncul dari penampakan air hujan yang mengaliri relief bebatuan merah Uluru.
Sekitar November hingga Maret, Uluru dirundung curah hujan tahunan rata-rata 300 milimeter setiap tahunnya.
Baca Juga: 4 Pantai di Pulau Jawa yang Wajib Dijajal Peselancar Pemula hingga Pro
Saat air hujan begitu lebat, puncak Uluru akan menampung debit air yang tidak sedikit.
Aliran air akan menyisir celah bebatuan merah, cantik dan memesona.
Laporan Amusing Planet menyebut hanya 1 persen wisatawan yang dapat menyimak pesona air terjun musiman di Uluru tersebut.
Baca Juga: Arkadia Digital Media dan Universitas Gadjah Mada Siap Bekerja Sama