Robot Seks Mengambil Alih, Jepang Terancam Binasa

Robot seks di Jepang mengancam tingkat kelahiran yang semakin menurun.

Dany Garjito
Selasa, 29 Januari 2019 | 08:15 WIB
Ilustrasi robot seks. (Pexels/Pixabay)

Ilustrasi robot seks. (Pexels/Pixabay)

Guideku.com - Jepang kini mengalami krisis angka kelahiran. Seorang pakar mengungkapkan, hal ini disebabkan semakin maraknya popularitas robot seks.

Para ahli khawatir maraknya kepemilikan robot seks di Jepang semakin membuat tingkat kelahiran menurun.

"Boneka seks robot memicu bencana tingkat kelahiran, karena pria Jepang yang kesepian menjauhkan diri dari hubungan secara normal dan memilih kencan dengan robot," kata seorang pakar dilansir dari Mirror.

Baca Juga: Makan Spaghetti Sisa, Lelaki Ini Ditemukan Tewas Keesokan Paginya

Seorang pakar dari King's College London, dokter Kate Devlin mengatakan, minat pria kesepian Jepang terhadap wanita kini telah bergeser, mereka lebih tertarik pada 'kekasih buatan' ini.

Ilustrasi wanita Jepang. (Unsplash)
Ilustrasi wanita Jepang. (Unsplash)

 

Itulah sebabnya, robot seks ini diprediksi akan semakin menurunkan angka kelahiran di Jepang.

Baca Juga: Anjing Laut di Taman Rekreasi Meninggal, Mantan Pelatih Beberkan Hal Ini

Negeri Sakura ini memang mengalami penurunan populasi yang hebat karena makin sedikitnya jumlah bayi yang lahir. Jepang pun dikhawatirkan akan punah bila hal itu terus belangsung lama.

"Ada kekhawatiran bahwa di negara-negara seperti Jepang, di mana kesepian adalah masalah sosial yang besar. Nah, robot dapat memperburuk keadaan, yang menjadi pacar pria kesepian itu," ujar dr Devlin.

BACA JUGA: So Sweet, Begini 5 Foto Liburan Alice Norin dan Keluarga di Jepang

Baca Juga: Dipaksa Bersihkan Pantat Penumpang di Kamar Mandi, Pramugari Akui Trauma

Semakin populernya tren robot seks ini terkuak dalam video dokumenter di Russian Today tahun lalu. Dalam video tersebut, terungkap bagaimana boneka yang menyerupai manusia sungguhan itu dijadikan solusi banyak orang untuk menghapuskan kesepian dan kesendirian.

Perusahaan boneka bernama Dutch Wives mengungkapkan, sekitar 2 ribu robot seks telah terjual di Jepang walaupun dibanderol relatif mahal, yakni mencapai Rp 85 juta untuk satu robot seks.

BACA JUGA: Memesona, Inilah 4 Tempat Terbaik untuk Nikmati Bunga Sakura di Jepang

Baca Juga: Tempat Wisata Kuliner Khas Imlek di Tangerang, ke Sini Aja

Penjual boneka seks Noburu Tanaka menilai, robot seks memang memunculkan perasaan yang luar biasa.

"Dia memang terlihat seperti boneka, tetapi ketika bersamanya, seolah-olah dia benar-benar hidup. Ketika kamu bercinta dengan istrimu, mungkin ada beberapa masalah. Dengan boneka, tidak ada yang menjadi masalah," ungkapnya.

Kanako Amano selaku pakar demografi di NLI Research Institute Tokyo mengatakan masalah terbesar di Jepang adalah penurunan angka kelahiran dan populasi. Ini bencana nasional. Jepang berada di persimpangan jalan, menghadapi ancaman kepunahan.

"Kami adalah spesies yang terancam punah," pungkas Kanako. 

SUARA.com/Dian Kusumo Hapsari

Berita Terkait TERKINI
Di tengah ancaman krisis iklim dan kerusakan alam, banyak orang mulai mempertanyakan bagaimana cara menikmati liburan ta...
travel | 13:18 WIB
Kasus penembakan tersebut menjadi menjadi sorotan terhadap WNA Australia....
travel | 12:13 WIB
Dua orang pendaki tertangkap pada 15 Juni 2025....
travel | 12:50 WIB
Penetapan Dataran Tinggi Dieng sebagai geopark nasional disambut dengan harapan besar, terutama dari para pelaku wisata ...
travel | 11:00 WIB
Aplikasi yang baik akan membantu Anda menghemat waktu dan uang, serta meminimalkan potensi masalah selama proses pemesan...
travel | 10:00 WIB
Diketahui konten itu diunggah oleh akun media sosial TikTok....
travel | 11:15 WIB
Namun Amir meminta Pemda DIY maupun Pemkab Gunungkidul harus memperhatikan jalur-jalur alternatif....
travel | 10:00 WIB
Angela Gilsha mengaku sempat datang ke sana....
travel | 13:22 WIB
Terdapat kenaikan sebesar 8,92 persen dari total kunjungan sebanyak 3.223.229 kunjungan....
travel | 14:27 WIB
Menurutnya peringatan perjalanan dari Australia ini adalah sebuah risiko, namun wisatawan manapun akan aman di Bali jika...
travel | 14:09 WIB
Tampilkan lebih banyak