Nggak Sekadar Nyanyi Lalu Dikasih Uang, Ini 8 Tips Ngamen Ala Pieter Lennon

Ngamen sama mulianya dengan beragam pekerjaan apapun. Asal dilakukan dengan cara yang tepat.

Dany Garjito | Aditya Prasanda
Senin, 25 Maret 2019 | 16:00 WIB
(Instagram Pieterbudie)

(Instagram Pieterbudie)

Guideku.com - Tak mudah melakoni hidup sebagai pengamen. Menghadapi bermacam orang dalam berbagai keadaan, hujan, terik, cemas, dan lapar jadi tantangan bagi mereka yang 'mau tak mau' menjadikan profesi pengamen sebagai pondasi untuk bertahan hidup sehari-hari.

Ya, tak ada satu pun orang yang mau memilih pengamen sebagai jalan hidupnya. Namun jika terbentur keadaan, apa boleh dikata?

Toh, mengamen tidak buruk-buruk amat, setidaknya jika dilakukan dengan cara yang tepat, seperti yang dilakoni salah seorang pengamen profesional asal Yogyakarta, Pieter 'Lennon' Budie Yatmo.

Baca Juga: Segini Gaji Barista Versi Mikael Jasin, Indonesia Barista Champion 2019

Masyarakat Yogyakarta, atau setidaknya penghuni kawasan Jalan Kaliurang hafal betul dengan pria kelahiran 29 September 1955 ini.

Perawakannya nan khas dengan rambut jamur, pakaian old school, kaca mata frame bundar ala John Lennon, harmonika dan gitar membuat siapa pun yang pernah mendengarnya bernyanyi di warung emperan, restoran, maupun kafe sekitar Jalan Kaliurang mudah mengingatnya dengan seketika.

Tim Guideku.com menemui Pieter Lennon dan berbincang banyak hal mengenai kesehariannya menyisir jalanan sebagai musisi jalanan.

Baca Juga: Auto Mules, Pesan Nasi Goreng Cabainya Dibanyakin, Dikasihnya Cabai Sekebon

Setidaknya ada 8 hal yang kami dapatkan dan bisa kamu pelajari dari profesi ngamen ala Pieter Lennon. Apa saja?

1. Kenali potensi diri, berani tampil beda

(Instagram Pieterbudie)
(Instagram Pieterbudie)

 

Baca Juga: Duh, Berkunjung ke New York, Patricia Gouw Dipalak Sopir Taksi

Jika membawakan lagu pop yang menjamur di radio, televisi, dan kawasan pertokoan hari ini mudah membuat orang lengah dan tak peduli dengan penampilanmu, bawakanlah lagu unik nan everlasting, seperti The Beatles misalnya.

Lagu-lagu everlasting nan tak lekang oleh zaman tersebut sedikit banyak punya jejaknya di benak banyak orang. Itu pula alasan mengapa Pieter Lennon membawakan lagu-lagu The Beatles, yang sekaligus menjadi daya pikat dan membuat dirinya begitu berbeda dengan pengamen lainnya.

''Ya, (sebagai performer) kita harus tahu produk apa yang paling tepat untuk kita, lalu kemudian ditampilkan. The Beatles itu band legenda yang lagu-lagunya ngga habis dimakan zaman. Di situlah orang-orang mengenal saya,'' ungkap Pieter.

Baca Juga: Kisah 4 Bayi Lahir di Pesawat, Salah Satunya Presenter Terkenal Indonesia

So, jika kamu ingin menekuni profesi sebagai musisi jalanan atau bahkan musisi profesional, kenali lah terlebih dahulu potensimu. Dan jangan pernah takut tampil beda.

2. Sambangi kawasan publik, hindari pemukiman

Mengamen di kawasan pemukiman cenderung lebih riskan dan berbahaya sebab kita memasuki kawasan privasi orang lain.

''Kawasan pemukiman itu sangat sensitif mas, karena kita memasuki wilayah privasi orang. Kita juga tidak pernah tahu kondisi si pemilik rumah,'' jelas Pieter.

Solusinya, mengamen di kawasan publik seperti restoran pinggir jalan maupun taman kota seperti yang dilakoni Pieter Lennon jauh lebih aman.

''Karena restoran itu ruang publik, kita pun jadi lebih leluasa untuk datang (ngamen). Asal tetap sopan dan menjaga kesantunan,'' ujar Pieter.

 

3. Berpenampilan maksimal itu penting

Jangankan didengar, dilirik pun tidak jika kita bernyanyi di jalanan dengan penampilan ala kadarnya.

Bukan berarti harus mewah, berpenampilan sederhana, rapi dan sopan pun dapat menarik perhatian pendengar lho.

''Kita nggak cuma sekadar bernyanyi mas. Pakaian dan penampilan pun harus bersih dan sopan agar orang yang melihat pun senang,'' tutur Pieter.

4. Bernyanyilah hingga selesai

(Instagram Pieterbudie)
(Instagram Pieterbudie)

 

Yang membedakan musisi jalanan sungguhan dan pengemis berkedok musisi jalanan yakni cara kita menyikapi lagu yang dibawakan.

Musisi jalanan yang datang untuk menghibur dan menghargai betul profesi yang ia geluti, sebaiknya menyelesaikan lagu yang ia bawakan betapapun uang diberikan di tengah lagu.

5. Lapang dada berapa pun uang yang diterima

Cara lain menghargai profesimu sebagai musisi jalanan yakni harus punya sikap teguh untuk tidak bermental pengemis dan menghargai berapa pun uang yang diterima.

Jangan sebaliknya, nyanyi, nggak diberi uang lantas marah ya!

''Kita harus menerima berapapun uang yang dikasih, mas. Jadi nggak benar itu kalo ngamen terus marah karena nggak dikasih uang. Soalnya kita yang datang dan menghibur mereka,'' terang Pieter.

6. Menjalin hubungan baik dengan pendengar

Tak ada salahnya menjalin hubungan baik dengan pendengar.

Seperti sekadar menanyakan kabar mereka. Hal menyentuh tersebut mudah membuat pendengar mengingatmu di lain waktu. Hal ini dibuktikan Pieter Lennon.

''Untuk saya yang paling penting adalah menjalin hubungan baik dengan semua orang. Makanya saya selalu menanyakan kabar pada siapa pun orang yang saya temui sebelum dan sesudah bernyanyi. Makanya banyak pendengar yang masih ingat saya sejak mereka kuliah hingga hari ini mereka ngambil studi S3,'' kenang Pieter menysukuri jalan hidupnya.

Tak jarang, dari hubungan baik tersebut, pintu rezeki yang lain terbuka untuk mu.

7. Berjiwa petualang

Tak mudah melakoni hidup sebagai musisi jalanan.

Namun jika takdir mengharuskanmu menyisir jalanan dan bernyanyi untuk mencari sesuap nasi, asah jiwa petualangmu agar tegar menghadapi dinamika jalanan yang mengerikan.

''Salah satu kunci konsistensi saya menjalani profesi ini salah satunya karena jiwa petualang yang saya punya,'' ujar Pieter.

8. Bersyukur dan berserah pada Tuhan

(Guideku.com/Adit)
(Guideku.com/Adit)

 

Profesi apa pun sulit rasanya jika tidak menyertakan peran Penguasa Semesta Alam. Tak terkecuali jadi musisi jalanan.

So, jika sudah berusaha semaksimal mungkin, berserahlah pada Tuhan, perbanyaklah bersyukur agar mindset hidupmu lebih lapang.

Pieter Lennon. (Dok. Arkadia Digital Media)
Pieter Lennon. (Dok. Arkadia Digital Media)

''Bersyukur dan berserah diri pada Tuhan, itu yang membuat saya selalu yakin dengan profesi bernyanyi di jalan. Bukan masalah berapa pun nominal yang saya terima. Puji Tuhan saya masih bisa hidup hingga hari ini, bisa makan sehari-hari, menabung pun memberi untuk mereka yang membutuhkan,'' tutup Pieter mantap.

Berita Terkait TERKINI
Bila sudah begitu, tentu perjalanan akan memakan waktu lebih lama karena kemungkinan jalanan kebih padat dari biasanya....
travel | 11:15 WIB
KBRI Tokyo juga secara simultan mendukung pelaksanaan Garuda Travel Fair serta mendorong pembukaan penerbangan langsung ...
travel | 11:00 WIB
Vaksinasi hanya sebatas anjuran dan sudah tidak lagi menjadi syarat wajib dalam bepergian naik KA saat mudik Lebaran 202...
travel | 10:59 WIB
Hasil survei mengungkap bahwa 4 dari 5 wisatawan peduli dengan perjalanan yang lebih ramah lingkungan....
travel | 17:09 WIB
Inilah beberapa hal menarik tentang Kamboja yang terlalu sayang dilewatkan....
travel | 13:57 WIB
Sudah beli tiket mudik Lebaran? Simak beberapa tips berburu tiket pesawat murah di bawah ini....
travel | 16:57 WIB
Banyak wisatawan berharap bisa menyaksikan langsung keindahan aurora, termasuk Rachel Vennya....
travel | 07:07 WIB
Mau naik balon udara seperti Fuji ketika liburan di Turki?...
travel | 07:34 WIB
Negara Vietnam belakangan menjadi tujuan liburan yang semakin disukai wisatawan asal Indonesia....
travel | 09:57 WIB
Jelajahi laut dengan mengikuti aturan keselamatan dan keamanaan....
travel | 21:45 WIB
Tampilkan lebih banyak