Kepala Bappenas: Ibu Kota Baru Dihuni 1,5 Juta Penduduk Saja

Ibu Kota baru tidak didesain untuk sebesar Jakarta.

Dany Garjito
Senin, 06 Mei 2019 | 14:00 WIB
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro. (Suara.com/Achmad Fauzi)

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro. (Suara.com/Achmad Fauzi)

Guideku.com - Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menegaskan, Ibu Kota baru nantinya ketika diputuskan, tidak dirancang untuk menyaingi kota Jakarta yang merupakan Ibu Kota sebelumnya.

Hal ini dikatakannya dalam diskusi Pemindahan Ibu Kota Negara di Kantor Staf Kepresidenan, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (6/5/2019), seperti dikutip dari Suara.com.

"Yang ingin saya tekankan, Ibu Kota baru nanti, kalau diputuskan akan dibuat tidak didesain untuk menyaingi Jakarta, tidak didesain untuk sebesar Jakarta," jelas Bambang.

Baca Juga: Siapkan Buka Puasa untuk Reino Barack, Syahrini: Uwel-uwel, Potong

Bahkan kata Bambang, nantinya Ibu Kota baru tersebut hanya dihuni untuk 900 ribu sampai 1,5 juta penduduk saja.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro. (Suara.com/Ummi Hadyah Saleh)
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro. (Suara.com/Ummi Hadyah Saleh)

"Bahkan dalam skenario kami hanya ada dua pilihan, untuk 1,5 juta atau hanya 900 ribu, kalau pun diambil 1,5 juta penduduk, kalau kita masukan 10 kota terbesar Indonesia hari ini pun mereka nggak akan masuk 10 kota terbesar," ungkapnya.

Karena itu, kata Bambang Ibu Kota nantinya tidak harus menjadi kota besar. Tapi Ibu Kota baru akan berfungsi sebagai pusat pemerintahan dan bisa menumbuhkan kegiatan ekonomi di wilayah yang sebelumnya.

Baca Juga: Tuduh Baim Wong Curi Kotak Infak, Kakek Ini Malah Dibayarin Umroh

"Karena tadinya wilayah itu kosong tidak ada kegiatan sekarang ada wilayah pusat pemerintahan yang pindah ke situ. Pusat pemerintahan bagaimana pun itu punya nilai ekonomi yang tidak kecil, yang akan bisa kemudian menjadi faktor yang menumbuhkan ekonomi di sekitar wilayah Ibu Kota baru tersebut," kata Bambang.

Lebih lanjut, Bambang juga menambahkan, bahwa Ibu Kota sebelumnya yakni Jakarta tetap menjadi pusat bisnis dan keuangan.

Nantinya Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tetap berlokasi di Jakarta.

Baca Juga: Bungkus Permen dari Pernikahan Sophie Turner Dijual, Harganya Wah

Sementara pusat pemerintahan, lembaga eksekutif, yudikatif dan kedutaan berada di Ibu Kota baru.

"Ide bahwa kota baru itu tidak menyaingi Jakarta, bahwa Jakarta akan tetap menjadi kota pusat bisnis dan keuangan," katanya.

Sebagai informasi, dalam diskusi tersebut hadir pula Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor Sugianto dan Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar.

SUARA.com/Ummi Hadyah Saleh

Berita Terkait TERKINI
Inilah beberapa hal menarik tentang Kamboja yang terlalu sayang dilewatkan....
travel | 13:57 WIB
Sudah beli tiket mudik Lebaran? Simak beberapa tips berburu tiket pesawat murah di bawah ini....
travel | 16:57 WIB
Banyak wisatawan berharap bisa menyaksikan langsung keindahan aurora, termasuk Rachel Vennya....
travel | 07:07 WIB
Mau naik balon udara seperti Fuji ketika liburan di Turki?...
travel | 07:34 WIB
Negara Vietnam belakangan menjadi tujuan liburan yang semakin disukai wisatawan asal Indonesia....
travel | 09:57 WIB
Jelajahi laut dengan mengikuti aturan keselamatan dan keamanaan....
travel | 21:45 WIB
Destinasi wisata sekitaran samosir, pemandangan apik dan warga yang kental dengan budayanya...
travel | 21:07 WIB
Kota Bogor menawarkan berbagai tempat wisata yang sangat cocok untuk dijelajahi selama liburan Natal dan tahun baru bers...
travel | 14:19 WIB
Bandung memang terkenal memiliki udara yang sejuk, menjadi destinasi favorit bagi mereka yang mencari ketenangan sepanja...
travel | 14:10 WIB
Untuk pecinta alam, tigadestinasi wisata di Bogor ini mungkin bisa menjadi pilihan yang tepat karena memiliki keindahan ...
travel | 13:59 WIB
Tampilkan lebih banyak