Usai Teror Bom Paskah, Industri Pariwisata di Sri Lanka Lesu

Puluhan penginapan dan destinasi wisata sepi pengunjung.

Dany Garjito | Arendya Nariswari
Selasa, 07 Mei 2019 | 17:00 WIB
Ilustrasi hotel di Sri Lanka. (Pixabay/AgEGlobalGroup)

Ilustrasi hotel di Sri Lanka. (Pixabay/AgEGlobalGroup)

Guideku.com - Teror bom Sri Lanka, Minggu (21/4/19) lalu ternyata tak hanya menyisakan luka dan duka mendalam bagi dunia.

Pasalnya, teror bom paskah April lalu memberikan dampak besar terhadap industri pariwisata di Sri Lanka.

Dilansir Guideku.com dari laman Asia One, industri pariwsisata di Sri Lanka mengalami kerugian senilai 4,4 miliar dolar Amerika Serikat pasca teror bom tersebut.

Baca Juga: Buka Puasa Bersama Jokowi, Fahri Hamzah Usul Ibu Kota Pindah ke Pulau Ini

Sebagian besar turis lokal dan mancanegara memilih untuk membatalkan liburan mereka ke berbagai destinasi wisata di Sri Lanka.

''Ini adalah pukulan besar bagi sektot perekonomian dan juga industri pariwisata,'' ungkap Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena dikutip dari Asia One beberapa waktu lalu.

Menurutnya, Sri Lanka perlu berbenah untuk mengembalikan kekuatan sektor pariwisata negara.

Baca Juga: Inilah Kiwano, Buah yang Dipetik Thanos di Avengers: Endgame

Pemesanan hotel rata-rata menurun hingga 186 persen usai teror bom paskah di Sri Lanka.

Kishu Gomes, selaku Kepala Biro Pariwisata Sri Lanka menyebutkan bahwa beberapa hotel di Kolombo paling terdampak penurunan wisatawan.

6 Hal Menjijikkan yang Bisa Ditemukan di Kamar Hotel (Pixabay)
Ilustrasi kamar hotel. (Pixabay/Jan Claus)

 

Baca Juga: Cinta Beda Agama, Nadine Chandrawinata Semangati Dimas Anggara Berpuasa

''Beberapa maskapai penerbangan bahkan menghentikan frekuensi penerbangan mereka. Ini karena Load Factor (faktor beban) menurun drastis. Ini menjadi faktor yang mengkhawatirkan,'' ungkap Gomes.

Tak bisa dipungkiri lagi memang, sektor pariwisata menjadi pendapatan tercepat dan terbesar nomor tiga di Sri Lanka.

Oleh karenanya, Dana Moneter Internasional menyebutkan bahwa Sri Lanka membutuhkan kebijakan dan langkah-langkah keamanan untuk mendukung pertumbuhan ekononomi.

Baca Juga: Duh, Turis Australia di Bali Telanjang dan Buang Air di Tempat Umum

Bisnis hotel mewah tentu menghadapi kerugian besar pasca teror bom paskah tersebut.

Sebuah resor di pinggir pantai Bentota mengalami penurunan angka secara drastits.

Samanmali Collone (54) mengatakan bahwa Warahena Beach Hotel yang dikelolanya memasang tarif menginap sekitar Rp 804 per malamnya.

Awalnya hotel penuh dengan pesanan, namun semua calon tamu membatalkan pesanan usai berita teror bom paskah tersiar.

''Tak ada pesanan untuk minggu ini, bulan depan hingga Oktober, mereka membatalkannya,'' ungkap Collone.

Collone sampai-sampai harus merumahkan 16 karyawannya karena tidak ada pemesanan di hotel mereka.

Wah, semoga industri pariwisata di Sri Lanka segera bangkit kembali ya travelers.

Berita Terkait TERKINI
Bila sudah begitu, tentu perjalanan akan memakan waktu lebih lama karena kemungkinan jalanan kebih padat dari biasanya....
travel | 11:15 WIB
KBRI Tokyo juga secara simultan mendukung pelaksanaan Garuda Travel Fair serta mendorong pembukaan penerbangan langsung ...
travel | 11:00 WIB
Vaksinasi hanya sebatas anjuran dan sudah tidak lagi menjadi syarat wajib dalam bepergian naik KA saat mudik Lebaran 202...
travel | 10:59 WIB
Hasil survei mengungkap bahwa 4 dari 5 wisatawan peduli dengan perjalanan yang lebih ramah lingkungan....
travel | 17:09 WIB
Inilah beberapa hal menarik tentang Kamboja yang terlalu sayang dilewatkan....
travel | 13:57 WIB
Sudah beli tiket mudik Lebaran? Simak beberapa tips berburu tiket pesawat murah di bawah ini....
travel | 16:57 WIB
Banyak wisatawan berharap bisa menyaksikan langsung keindahan aurora, termasuk Rachel Vennya....
travel | 07:07 WIB
Mau naik balon udara seperti Fuji ketika liburan di Turki?...
travel | 07:34 WIB
Negara Vietnam belakangan menjadi tujuan liburan yang semakin disukai wisatawan asal Indonesia....
travel | 09:57 WIB
Jelajahi laut dengan mengikuti aturan keselamatan dan keamanaan....
travel | 21:45 WIB
Tampilkan lebih banyak