Menyibak Pesona 4 Destinasi Wisata Magis di Sulawesi Selatan

Cantik dan menakjubkan.

Angga Roni Priambodo | Aditya Prasanda
Senin, 24 Juni 2019 | 07:00 WIB
(Wikimedia Commons Falinka)

(Wikimedia Commons Falinka)

Guideku.com - Selain tak banyak wisatawan yang tahu keberadaannya, tak mudah menyambangi Kampung Berua, surga tersembunyi di Makassar, Sulawesi Selatan.

Hanya ada satu jalan masuk menuju kampung nan dikelilingi perbukitan kapur tersebut, yakni dengan menyisir Sungai Pute.

Saat melintasi perairan Sungai Pute, taklah sulit untuk sekejap takjub oleh lanskap alam Kampung Berua yang dipagari gugusan bukit karst nan menakjubkan, hutannya yang ditumbuhi daun nipah dan tanaman bakau yang eksotis serta tumbuhan hijaunya yang menyegarkan mata.

Baca Juga: Menyibak Keindahan Pulau Samalona, Wisata Bahari Cantik di Makassar

Bukit karst ini berdiri gagah di antara hamparan sawah hijau dengan tekstur batunya yang unik. Kawasan karst dan segenap panoramanya ini kemudian akrab dijuluki penduduk setempat sebagai Rammang-rammang.

Jika kamu mengunjungi kawasan bebatuan karst terbesar ketiga di dunia ini pada pagi hari, maka akan kita dapati lanskap alam Rammang-rammang nan begitu agung dengan balutan kabut awannya nan memesona.

(Instagram Syendi Oliviaa)
(Instagram Syendi Oliviaa)

 

Baca Juga: Lezatnya Coto Makassar Marannu, Sajian Khas Bercita Rasa Istimewa

Selain Rammang-rammang, Sulawesi Selatan terkenal memiliki deretan destinasi wisata magis nan menakjubkan. Beberapa di antaranya dihimpun Guideku.com di sini. Apa saja?

Gunung Bulusaraung

Menjulang dengan ketinggian 1.535 meter di atas permukaan laut, Gunung Bulusaraung berdiri menawarkan lanskap alamnya nan memesona.

Baca Juga: Menyantap 4 Kuliner Berbahan Dasar Pisang Khas Makassar

Gunung yang berada di Desa Tompio Bulu, Kecamatan Balocci, Kabupaten Pangkep ini merupakan salah satu spot favorit para pendaki di Sulawesi Selatan.

(Instagram Fhaldii)
(Instagram Fhaldii)

 

Betapapun tak setinggi gunung-gunung langganan para pendaki di Indonesia lainnya, tak sedikit wisatawan rela menjajal Gunung Bulusaraung demi menyimak pesona alam dan hamparan awan di puncaknya.

Sepanjang jalur pendakian, kita akan menemukan bermacam tumbuhan dari pohon rotan, kelapa hingga kemiri. Tak hanya itu, kita juga bertemu ragam fauna macam musang, kera hitam dan puspa ragam kupu-kupu.

Medannya yang dipenuhi bebatuan yang cukup terjal menguji ketahanan fisik para pendaki lho.

Podang-podang cadi

Di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Sulawesi Selatan, tepatnya di kawasan gugusan Kepulauan Spermonde, Pulau Podang-podang Ca’di membentang.

Pulau yang jadi tempat persinggahan para nelayan ini dipenuhi dengan hamparan pepohonan dilengkapi dengan pasir putihnya nan menakjubkan.

Lanskap alamnya nan menawan berkelindan dengan merdunya nyanyian ombak dan desir angin pepohonan. Tak heran banyak yang menghabiskan waktu dengan bersantai di atas hammock sembari menikmati pesona khas pesisir Podang-podang Ca’di.

(Pixabay Public Domain Pictures)
(Pixabay Public Domain Pictures)

Untuk menyambangi Pulau Podang-podang Ca’di, kita dapat melakukan perjalanan bertolak satu setengah jam dari Makassar.

Para wisatawan dapat menyewa Jolloro, kapal tradisional nelayan di Pelabuhan Paotere dengan harga berkisar Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta sekali jalan. Satu kapal Jolloro dapat menampung sekitar 20 hingga 30 penumpang.

Selama menyisir perairan di sekitar Podang-podang Ca’di, kita akan disuguhi atraksi lumba-lumba dan beragam biota laut lainnya, berlalu lalang di perairan jernih dengan karang nan puspa warna.

Tak heran, banyak wisatawan yang menjadikan kawasan perairan Podang-podang Ca’di sebagai spot favorit untuk bersnorkeling ria.

Masjid 99 kubah

Berdiri tak jauh dari Pantai Losari, Masjid 99 Kubah dengan aneka kubahnya nan berwarna cerah dan menakjubkan teramat mencuri perhatian, menjelma ikon wisata baru di Makassar, Sulawesi Selatan.

Puluhan kubah kecil mengitari kubah utama dengan diameter paling besar yang berpusat di tengah bangunan masjid.

Warna-warna menyala macam kuning, merah, cokelat, dan putih berkelindan di kubah dan tubuh masjid cantik ini.

Saat malam menyergap, aneka warna tersebut kian hidup tatkala lampu sorot ditembakkan tepat ke arah kubah-kubahnya nan menawan.

(Instagram Insta Mosques)
(Instagram Insta Mosques)

 

Para pengunjung juga akan dimanjakan dengan atraksi air mancur yang terletak di depan masjid dan akan muncul selama 30 menit selepas Maghrib.

(Instagram AM Ibrahim)
(Instagram AM Ibrahim)

 

Konon untuk membangun deretan keelokan pada masjid yang sanggup menampung sekitar 10 ribu orang ini, dibutuhkan dana sekitar Rp 176 miliar. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil didapuk sebagai sang arsitek.

Sementara itu, angka 99 yang tersemat di belakang nama masjid ini merupakan adaptasi dari jumlah Asmaul Husna.

Berita Terkait TERKINI
Inilah deretan tempat wisata religi yang bisa dikunjungi saat liburan ke Solo, Jawa Tengah....
travel | 10:45 WIB
Inilah deretan tempat wisata Cianjur yang cocok dikunjungi saat musim libur Lebaran....
travel | 11:30 WIB
Beberapa destinasi wisata religi ini cocok dikunjungi saat libur Lebaran....
travel | 11:15 WIB
Supaya mudik tetap nyaman, penting untuk melakukan hal-hal berikut sepanjang perjalanan. Salah satunya melakukan peregan...
travel | 11:45 WIB
Kelima provinsi itu diprediksi menjadi daerah dengan tingkat kepadatan paling tinggi selama momen mudik Idul Fitri....
travel | 11:30 WIB
Bila sudah begitu, tentu perjalanan akan memakan waktu lebih lama karena kemungkinan jalanan kebih padat dari biasanya....
travel | 11:15 WIB
KBRI Tokyo juga secara simultan mendukung pelaksanaan Garuda Travel Fair serta mendorong pembukaan penerbangan langsung ...
travel | 11:00 WIB
Vaksinasi hanya sebatas anjuran dan sudah tidak lagi menjadi syarat wajib dalam bepergian naik KA saat mudik Lebaran 202...
travel | 10:59 WIB
Hasil survei mengungkap bahwa 4 dari 5 wisatawan peduli dengan perjalanan yang lebih ramah lingkungan....
travel | 17:09 WIB
Inilah beberapa hal menarik tentang Kamboja yang terlalu sayang dilewatkan....
travel | 13:57 WIB
Tampilkan lebih banyak