Anak Punk Ditodong dan Diusir Petugas Kereta Api, Videonya Viral

"Sudahlah pak. Kita juga bayar, tapi bapak malah todong pakai pistol," ujar salah seorang punker.

Dany Garjito
Kamis, 26 Desember 2019 | 16:07 WIB
Ilustrasi anak punk. (GuideKu.com/Iqbal Asaputro)

Ilustrasi anak punk. (GuideKu.com/Iqbal Asaputro)

Guideku.com - Anak punk ditodong dan diusir petugas kereta videonya viral di media sosial.

Ya, video Polisi Khusus Kereta (Polsuska) mengusir anak punk beredar di media sosial. Polsuska diduga menganiaya hingga menodongkan pistol ke anak punk.

Insiden tersebut terlihat dalam video unggahan akun Facebook Yuni Rusmini, Rabu (25/12/2019). Video tersebut berdurasi 9 menit 21 detik.

Baca Juga: Viral Wanita Ngevape di Kereta, Girangnya Bukan Main!

Seorang Polsuska terlihat menghampiri anak punk yang duduk di kursi penumpang kereta. Pria itu menodongkan pistol dan menarik baju anak punk.

"Turun..turun. Kamu saya gebuk beneran. Kalau sudah ganggu kenyamanan kereta nggak usah naik," kata petugas dengan nada tinggi.

Melihat aksi tersebut, seorang teman yang duduk di samping anak punk berusaha menengahi. Ia tak terima temannya diusir seperti itu, apalagi mereka juga membayar tiket seperti penumpang lain.

Baca Juga: Berbahaya Lihat Gerhana Matahari dengan Mata Telanjang, Ini Tips Amannya

"Sudahlah pak. Kita juga bayar, tapi bapak malah todong pakai pistol," kata salah seorang punker.

Anak punk itu mengancam untuk melakukan visum karena temannya terluka, hingga petugas beranjak dari tempat duduk mereka.

Sementara itu, beberapa anak punk lainnya juga tak teruma melihat temannya dianiaya. Mereka mengemasi barang dan beranjak dari tempat duduk.

Baca Juga: Nekat Ingin Terobos Palang, Pria Ini Nyaris Tersambar Kereta Api

"Oke balikin ongkos, kita turun. Gara-gara apa, karena kita mondar-mandir, jadi diganti pakai baku hantam. Dipukul sampai berdarah kawanku, tolonglah keadilannya. Kita mau damai malah dipukul," kata anak punk.

"Nggak papa, penumpang juga masih banyak," jawab petugas.

Masih tak terima, anak punk kembali mendebat Polsuska. Mereka mengklaim penumpang lain tidak terganggu, tapi malah diusir.

Perdebatan keduanya pun terjadi hingga stasiun pemberhentian. Kelompok anak punk pun turun, menuntut pertanggungjawaban petugas yang dinilai bertindak kasar.

Dari hasil penelusuran Suara.com, video Polsuska versus anak punk tersebut juga dibagikan oleh kanal YouTube CS Populer pada Selasa (24/12/2019).

Dalam narasi video dituliskan jika insiden penganiayaan yang dilakukan Polsuska ke anak punk terjadi di kereta api jurusan Rangkas - Merak pada 9 November lalu.

Insiden tersebut dipicu oleh seorang anak punk yang hendak berpindah duduk namun dihalangi oleh petugas. Kendati begitu, tidak diketahui pasti buntut dari insiden tersebut.

SUARA.com/Husna Rahmayunita

Berita Terkait TERKINI
Inilah deretan tempat wisata religi yang bisa dikunjungi saat liburan ke Solo, Jawa Tengah....
travel | 10:45 WIB
Inilah deretan tempat wisata Cianjur yang cocok dikunjungi saat musim libur Lebaran....
travel | 11:30 WIB
Beberapa destinasi wisata religi ini cocok dikunjungi saat libur Lebaran....
travel | 11:15 WIB
Supaya mudik tetap nyaman, penting untuk melakukan hal-hal berikut sepanjang perjalanan. Salah satunya melakukan peregan...
travel | 11:45 WIB
Kelima provinsi itu diprediksi menjadi daerah dengan tingkat kepadatan paling tinggi selama momen mudik Idul Fitri....
travel | 11:30 WIB
Bila sudah begitu, tentu perjalanan akan memakan waktu lebih lama karena kemungkinan jalanan kebih padat dari biasanya....
travel | 11:15 WIB
KBRI Tokyo juga secara simultan mendukung pelaksanaan Garuda Travel Fair serta mendorong pembukaan penerbangan langsung ...
travel | 11:00 WIB
Vaksinasi hanya sebatas anjuran dan sudah tidak lagi menjadi syarat wajib dalam bepergian naik KA saat mudik Lebaran 202...
travel | 10:59 WIB
Hasil survei mengungkap bahwa 4 dari 5 wisatawan peduli dengan perjalanan yang lebih ramah lingkungan....
travel | 17:09 WIB
Inilah beberapa hal menarik tentang Kamboja yang terlalu sayang dilewatkan....
travel | 13:57 WIB
Tampilkan lebih banyak