11 Gadis dan 1 Lady Boy Dijual ke Turis Timteng Cipanas, Sejam Rp 500 Ribu

"Penghasilan yang saya dapat dibagi dengan muncikari dan perantara," ujar Sintia, seorang korban yang mengaku warga Kecamatan Cipanas.

Dany Garjito
Selasa, 31 Desember 2019 | 10:30 WIB
Ilustrasi wanita traveling telanjang. (Unsplash/Hadis Safari)

Ilustrasi wanita traveling telanjang. (Unsplash/Hadis Safari)

Guideku.com - Sebanyak 11 perempuan dan 1 lady boy alias waria, diamankan ketika dijual 4 muncikari guna melayani turis asing asal Timur Tengah di perumahan elite Kota Bunga, Kecamatan Cipanas, Cianjur, Jawa Barat.

"Dalam operasi itu, empat muncikari jadi tersangka, yakni Fany, Aditya, Dasep, dan Kuswandi. Mereka ditangkap setelah petugas mendapat laporan warga yang resah atas kegiatan perdagangan orang di perumahan yang biasa dihuni turis asing asal Timur Tengah," kata Kapolres Cianjur Ajun Komisaris  Besar Juang Andi Priyanto, Senin (30/12/2019), seperti dikutip dari Suara.com.

Ia menuturkan, keempat muncikari tersebut ditangkap saat hendak mengantarkan 11 perempuan mudan dan 1 waria itu.

Baca Juga: Turis Timur Tengah di Cipanas Digerebek, Sewa 11 Gadis dan 1 Lady Boy

Berdasarkan keterangan tersangka, perempuan muda dan lak-laki tersebut akan ditawarkan pada turis asal Timur Tengah yang menghuni sejumlah vila di perumahan tersebut, dengan tarif Rp 500.000 sampai Rp 1.000.000 per satu jam.

"Korban perdagangan manusia ini dibawa menggunakan kendaraan roda empat, sehingga kami juga mengamankan barang bukti berupa 12 unit telepon selular dan empat kendaraan roda empat berbagai jenis," katanya.

Kekinian, tersangka ditahan dan dilakukan pemeriksaan secara intensif di Mapolres Cianjur. Sedangkan belasan korban yang rata-rata masih berusia 20 tahunan akan dikirim ke panti rehabilitasi di Sukabumi.

Baca Juga: Nonton Pacuan Kuda, Kami Malah Disuguhi Pasangan yang Bercinta di Atap

"Kami akan terus menggelar operasi dan razia bekerja sama dengan instansi terkait di Pemkab Cianjur, guna menghilangkan penyakit masyarakat khususnya perdagangan manusia yang dieksploitasi untuk pekerja seks," katanya.

Sementara beberapa korban mengatakan tergiur dengan tawaran muncikari karena faktor ekonomi. Bahkan, beberapa orang di antaranya telah berkali-kali melayani turis asing yang memesan.

"Karena terdesak kebutuhan sehari-hari, saya terpaksa bekerja seperti ini. Penghasilan yang saya dapat dibagi dengan muncikari dan perantara," kata Sintia, seorang korban yang mengaku warga Kecamatan Cipanas.

Baca Juga: 5 Fakta Bercinta di Hotel Lebih Nikmat daripada di Rumah

SUARA.com/Reza Gunadha

Berita Terkait TERKINI
Tiga negara di Asia ini ternyata punya tradisi menarik yang hanya ada saat menjelang perayaan Natal. Di mana saja?...
travel | 10:37 WIB
Penghargaan ini memberikan manfaat besar bagi halal-preneur serta menjadi momentum penting untuk mendorong industri hala...
travel | 10:38 WIB
Cimory Dairyland Gowa ini objek wisata baru Gowa. Berikut ini informasi lengkapnya mulai dari lokasi, jadwal buka, harga...
travel | 10:00 WIB
Penghargaan ini merupakan cabang dari ajang World Travel Awards yang mengapresiasi para juara di sektor pariwisata dan p...
travel | 10:00 WIB
Lorong Rappocini adalah bukti hidup dari sebuah harapan yang berkali-kali dipadamkan namun terus menyala kembali....
travel | 17:30 WIB
Liburan sekolah adalah waktu yang tepat untuk mengajak keluarga berlibur dan menikmati keindahan alam....
travel | 14:53 WIB
Jalan-jalan keliling Selandia Baru pakai campervan, yuk!...
travel | 10:00 WIB
Inilah deretan tempat wisata religi yang bisa dikunjungi saat liburan ke Solo, Jawa Tengah....
travel | 10:45 WIB
Inilah deretan tempat wisata Cianjur yang cocok dikunjungi saat musim libur Lebaran....
travel | 11:30 WIB
Beberapa destinasi wisata religi ini cocok dikunjungi saat libur Lebaran....
travel | 11:15 WIB
Tampilkan lebih banyak