Zero Run Off, Ide Lama Anies Baswedan Atasi Banjir yang Malah Dihujat

Padahal Zero Run Off ini dianggap dapat mengontrol volume air saat hujan dan tidak mengakibatkan banjir.

Dany Garjito
Rabu, 08 Januari 2020 | 18:00 WIB
Anies Baswedan. (Suara.com/Fakhri)

Anies Baswedan. (Suara.com/Fakhri)

Guideku.com - Sebuah video jadul saat Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengungkap ide penanganan banjir belum lama ini kembali viral di Twitter. Bukannya didukung, ide lawas ini justru banjir hujatan dari netizen.

Penggalan video lawas Anies Baswedan ini kembali diunggah oleh @dr_tompi pada Selasa (7/1/2020) dan langsung saja mencuri perhatian. Berdasarkan channel YouTube CNBC Indonesia, ide lawas Anies Baswedan ini ia sampaikan pada 22 Juli 2019 lalu.

Dalam video tersebut, Anies Baswedan yang tampil di CNBC Conference membahas mengenai Water Security & Sustainability dengan Zero Run Off yang bisa menjadi solusi penanganan banjir di Ibu Kota.

Baca Juga: Bikin Iri! Raffi Ahmad Pamer Foto Selfie Berlatar Aurora di Islandia

Zero Run Off ini dianggap dapat mengontrol volume air saat hujan dan tidak mengakibatkan banjir. Pembuatan lubang penyerap air ini lalu dirasa sebagai satu-satunya solusi yang dapat menangani permasalahan Ibu Kota.

Dengan metode ini, pemerintah DKI Jakarta mencoba mengontrol volume air dari selatan yang terkendali dan air yang datang dari utara karena rob dan hujan di Jakarta.

Zero Run Off sebagai penanganan banjir DKI Jakarta. (twitter/dr_tompi)
Zero Run Off sebagai penanganan banjir DKI Jakarta. (twitter/dr_tompi)

 

Baca Juga: Komentar Body Shaming di Foto, Akun Pelangsing Disemprot Atiqah Hasiholan

Program Zero Run Off membuat aliran air hujan yang turun tidak dialirkan, melainkan dimasukkan ke dalam tanah. Caranya dengan membuat lubang-lubang ke dalam tanah di daerah pemukiman masing-masing warga.

Anies Baswedan menjelaskan bahwa nantinya akan dibangun sekitar 1,8 juta lubang-lubang di DKI Jakarta untuk menangani masalah banjir. Lebih lanjut, menurut Anies Baswedan metode ini sudah dipakai di beberapa kantor pemerintahan di DKI Jakarta.

Dirasa bisa menjadi solusi penanganan banjir, ide Zero Run Off ini justru dihujat netizen. Banyak yang merasa bahwa hal ini tidak bisa menjadi solusi banjir di DKI Jakarta.

Baca Juga: Liburan di Bali, Vidi Aldiano Cuma Jadi 'Nyamuk'

"Saya menyimak ini dari awal sampai akhir, kok nggak masuk logika ya. Kalau lingkungan kota apa nggak tenggelam jika air tidak dialirkan ke sungai yang bermuara ke laut. Saya yang hidup di desa saja, pinggir jalan di bangun selokan untuk jalan air ke sungai" tulis salah satu netizen.

Banjir Jakarta BaratBanjir Jakarta, depan putaran Pasari dekat apartemen Victoria dan depan Samsat Jakbar (2/1/2020). [Twitter/ TMCPoldaMetro]
Banjir Jakarta BaratBanjir Jakarta, depan putaran Pasari dekat apartemen Victoria dan depan Samsat Jakbar (2/1/2020). [Twitter/ TMCPoldaMetro]

 

"Nggak ngaruh bos, tinggi muka air tanah di DKI dekat sama permukaan dan tanah jadi cepat jenuh, ada tetangga tuh yang air banjirnya keluar dari lubang WC kayak film horor" komentar netizen lainnya.

"Asli pemikiran Pak Anies cuma enak didengar, tapi kalau dilaksanakan nggak yakin bisa menampung air hujan. Air hujan itu banyak lho mau betapa dalam lubangnya?" ungkap netizen lainnya.

Mengenal Zero Run Off, Solusi Banjir DKI Jakarta

Penerapan Zero Run Off ini percaya bahwa drainase kota yang berukuran kecil membuat aliran air menjadi kurang lancar. Solusinya lalu membentuk lubang-lubang penampungan.

Zero Run Off sebagai penanganan banjir DKI Jakarta. (twitter/dr_tompi)
Zero Run Off sebagai penanganan banjir DKI Jakarta. (twitter/dr_tompi)

 

Hal ini lalu dilakukan dengan menggunakan metode Collected Sumur Resapan. Lubang berdiameter 10 meter dan kedalaman 25 meter lalu dibuat untuk menampung air 1963 meter kubik atau setara dengan banjir kedalaman 1 meter di ruas jalan selebar 10 meter.

Zero Run Off ini dianggap sangat baik menangani banjir karena anggaran pembangunannya dapat diukur sesuai kebutuhan. Selain itu metode ini juga dapat mengurangi genangan banjir di kota-kota besar.

Jika diatur dengan baik, metode satu ini juga dapat mengatasi kemacetan yang diakibatkan karena genangan banjir yang tersebar usai hujan deras turun.

Namun perlu diperhatikan, pembangunan Zero Run Off ini perlu pertimbangan matang dari berbagai aspek daerah seperti tekstur tanah, aliran air dalam tanah dan lingkungan di kota tempat pembangunan.

Walaupun Anies Baswedan dan pemerintah mengklaim bahwa Zero Run Off mampu menjadi solusi banjir, tidak diketahui dengan pasti apakah DKI Jakarta sudah memanfaatkan metode Zero Run Off ini secara keseluruhan atau belum.

Hitekno.com/Amelia Prisilia

Berita Terkait TERKINI
Bila sudah begitu, tentu perjalanan akan memakan waktu lebih lama karena kemungkinan jalanan kebih padat dari biasanya....
travel | 11:15 WIB
KBRI Tokyo juga secara simultan mendukung pelaksanaan Garuda Travel Fair serta mendorong pembukaan penerbangan langsung ...
travel | 11:00 WIB
Vaksinasi hanya sebatas anjuran dan sudah tidak lagi menjadi syarat wajib dalam bepergian naik KA saat mudik Lebaran 202...
travel | 10:59 WIB
Hasil survei mengungkap bahwa 4 dari 5 wisatawan peduli dengan perjalanan yang lebih ramah lingkungan....
travel | 17:09 WIB
Inilah beberapa hal menarik tentang Kamboja yang terlalu sayang dilewatkan....
travel | 13:57 WIB
Sudah beli tiket mudik Lebaran? Simak beberapa tips berburu tiket pesawat murah di bawah ini....
travel | 16:57 WIB
Banyak wisatawan berharap bisa menyaksikan langsung keindahan aurora, termasuk Rachel Vennya....
travel | 07:07 WIB
Mau naik balon udara seperti Fuji ketika liburan di Turki?...
travel | 07:34 WIB
Negara Vietnam belakangan menjadi tujuan liburan yang semakin disukai wisatawan asal Indonesia....
travel | 09:57 WIB
Jelajahi laut dengan mengikuti aturan keselamatan dan keamanaan....
travel | 21:45 WIB
Tampilkan lebih banyak