Diduga Kena Virus Corona Usai Pulang Umrah, 1 Warga Medan Diisolasi

"Pasien tersebut disangka terkena virus corona, sehingga sempat dilakukan perawatan. Namun setelah dilakukan pemeriksaan secara klinis ternyata hasilnya negatif".

Dany Garjito
Minggu, 26 Januari 2020 | 10:00 WIB
Ilustrasi pakai masker. (Pexels/Min An)

Ilustrasi pakai masker. (Pexels/Min An)

Guideku.com - Seorang pria di Medan, Sumatera Utara sempat mendapatkan perawatan khusus di RSUP H Adam Malik dengan ciri-ciri penyakit flu dan diduga terjangkit virus corona. Sebelumnya, pasien yang tidak disebut namanyanya tersebut dirujuk dari salah satu rumah sakit swasta di Kota Medan.

“Pasien tersebut disangka terkena virus corona, sehingga sempat dilakukan perawatan. Namun setelah dilakukan pemeriksaan secara klinis ternyata hasilnya negatif. Bukan karena corona, tapi ternyata flu biasa,” kata Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUP HAM Medan dr Nurna Fauziah sebagaimana dilansir Kabarmedan.com (jaringan Suara.com), Jumat (24/1/2020).

Pasien tersebut akhirnya dirawat seperti pasien pada umumnya. Di mana dari informasi yang diperoleh, pasien itu baru pulang dari umrah.

Baca Juga: Makan Tikus Hidup-hidup, Pria Ini Bikin Jijik Netizen

“Tiga hari yang lalu sudah pulang. Sampai sekarang kita belum ada menerima pasien terkena virus corona," ujar Nurna.

Koordinator Tim Penanganan Virus Corona RSUP HAM, dr. Ade Rahmaini mengatakan, di RSUP HAM menyiapkan tim khusus untuk menangani PINERE dan menyiapkan 11 ruangan isolasi kepada pasien suspect.

RSUP HAM, katanya, memiliki kesiapan sumber daya dalam penanganan virus corona. Tahun 2004, kata dia, pihaknya juga sudah pernah menangani pasien flu burung.

Baca Juga: Tragis, Virus Corona Bikin Orangtua Ini Tega Tinggal Anak di Bandara

“Informasi pertama kali tentunya dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Tapi di Sumut belum ada laporan,” katanya.

Koordinator kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional Kuala Namu, dr. Sofyan mengatakan, dalam penanganan virus corona, pihaknya menggunakan thermo scanning yang dapat mendeteksi suhu tubuh siapapun yang melintas di depannya.

“Tidak hanya dengan thermo scanner, jika kita lihat dari gejalanya dia sesak maka kita ajak bicara (persuasif), kita periksa. Tapi sampai saat ini kita belum menemukan. Jangan sampai ada lah. Karena di sini tidak ada penerbangan langsung dari Cina,” katanya.

Baca Juga: Mahasiswi Klaten Tertahan Di Apartemen Wuhan China, Isi Kulkas Jadi Andalan

Meski demikian pihaknya tetap melakukan penjagaan secara optimal.

“Peralatan kita memadai. Masker juga ada, cukup untuk petugas KKP. Setiap shift, ada lima orang yang bertugas,” imbuh dia.

SUARA.com/Bangun Santoso

Berita Terkait TERKINI
Bila sudah begitu, tentu perjalanan akan memakan waktu lebih lama karena kemungkinan jalanan kebih padat dari biasanya....
travel | 11:15 WIB
KBRI Tokyo juga secara simultan mendukung pelaksanaan Garuda Travel Fair serta mendorong pembukaan penerbangan langsung ...
travel | 11:00 WIB
Vaksinasi hanya sebatas anjuran dan sudah tidak lagi menjadi syarat wajib dalam bepergian naik KA saat mudik Lebaran 202...
travel | 10:59 WIB
Hasil survei mengungkap bahwa 4 dari 5 wisatawan peduli dengan perjalanan yang lebih ramah lingkungan....
travel | 17:09 WIB
Inilah beberapa hal menarik tentang Kamboja yang terlalu sayang dilewatkan....
travel | 13:57 WIB
Sudah beli tiket mudik Lebaran? Simak beberapa tips berburu tiket pesawat murah di bawah ini....
travel | 16:57 WIB
Banyak wisatawan berharap bisa menyaksikan langsung keindahan aurora, termasuk Rachel Vennya....
travel | 07:07 WIB
Mau naik balon udara seperti Fuji ketika liburan di Turki?...
travel | 07:34 WIB
Negara Vietnam belakangan menjadi tujuan liburan yang semakin disukai wisatawan asal Indonesia....
travel | 09:57 WIB
Jelajahi laut dengan mengikuti aturan keselamatan dan keamanaan....
travel | 21:45 WIB
Tampilkan lebih banyak