Travel

Gunung Merapi Erupsi Lagi, Jalur Pendakian Sudah Ditutup Sejak 2018

Erupsi di Gunung Merapi kembali terjadi pada Kamis (13/2/2020) pagi.

Rima Sekarani Imamun Nissa

Erupsi Gunung Merapi, Kamis (13/2/2020) pagi. (Twitter/@BPPTKG)
Erupsi Gunung Merapi, Kamis (13/2/2020) pagi. (Twitter/@BPPTKG)

Guideku.com - Gunung Merapi bergejolak lagi. Erupsi kembali terjadi pada Kamis (13/2/2020) pagi, sekitar pukul 05.16 WIB.

Berdasarkan informasi dari akun Twitter resmi milik Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo 75 mm dan durasi 150 detik.

"Teramati tinggi kolom erupsi teramati mencapai kurang lebih 2.000 meter. Arah angin ke barat laut," tulis akun Twitter @BPPTKG, Kamis pagi.

Gunung Merapi sendiri berstatus waspada sejak 21 Mei 2018. Sejak saat itulah, jalur pendakian Gunung Merapi ditutup.

Beberapa waktu lalu, Kasubag TU Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) Yogyakarta, Akhmadi menjelaskan, jalur pendakian Gunung Merapi ditutup sejak 2018. Namun, menurutnya masih banyak masyarakat yang belum mengetahui bahwa penutupan jalur pendakian masih berlaku hingga sekarang.

Gunung Merapi. (Pixabay/Aditya Ananta Parameswara)
Gunung Merapi. (Pixabay/Aditya Ananta Parameswara)

"Ada yang tidak tahu update terakhir status pendakian. Padahal sejak Mei 2018 belum ada perubahan," ungkap dia kepada Suarajogja.id---jaringan Guideku.com, 27 Desember 2019 lalu.

"Kalau ditanya sampai kapannya [ditutup], kami menginduk ke ahlinya, yaitu Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi. Kalau BPPTKG memberi status normal, mungkin jalur bisa kami buka. Tapi sampai sekarang masih ditutup," tuturnya kemudian.

Akhmadi memaparkan, ada risiko yang tak bisa diduga bila wisatawan atau masyarakat nekat mendaki. Pihaknya belajar dari pengalaman letusan freatik pada 2018 lalu

Kala itu, BPPTKG masih menyatakan aman untuk pendakian hingga malam. Pada hari itu, ada seratusan pendaki yang berada di Merapi, tepatnya Pasar Bubrah. Namun, pagi harinya ternyata terjadi letusan freatik.

"Ditutupnya jalur pendakian, termasuk untuk mencegah bahaya yang mengancam pendaki karena aktivitas itu," kata dia.

Berita Terkait

Berita Terkini